Rabu, 23 Juli 2014

Panitia Reuni Fakultas Kedokteran Wacanakan Pengamanan Ekstra Melibatkan Resimen Mahasiswa

Persiapan reuni Fakultas Kedokteran UMM yang tinggal beberapa hari membuat panitia segera mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan termasuk masalah keamanan. Sebagaimana diketahui bersama, bahwa reuni Fakultas Kedokteran tanggal 9 Agustus 2014 merupakan reuni terbesar yang bertepatan dengan reuni Universitas, sehingga dikhawatirkan ancaman keamanan yang berupaya menggagalkan reuni terus berkembang menjadi spekulasi. Ketua Umum MFR menjelaskan hal tersebut pada rapat panitia di ruang Rapat RS UMM Rabu (23/7/14).
Resimen Mahasiswa UMM Detasemen 812 Macan Kumbang

Pertemuan tertutup tersebut termasuk membahas masalah yang berkaitan dengan keamanan peserta, termasuk tamu undangan penting yang akan datang. Tamu-tamu tersebut akan menempati ring satu yang menjadi titik fokus keamanan.

"Ring satu, ring dua kita bisa minta bantuan Security Rumah Sakit, Nanti di ring tiga kita mungkin akan menghubungi Resimen Mahasiswa (MenWa), untuk mengawal tamu-tamu khusus (VIP) yang akan datang" Kata ketua umum dr. M.F. Romdhoni dalam jumpa persnya pada wartawan seusai pertemuan tertutup para petinggi panitia itu.

Beliau juga berpesan agar semua pihak terutama angkatan alumni agar bersinergi mensukseskan acara 9 Agustus 2014 itu. "Plot-plot point untuk masalah-masalah itu diharapkan segera tuntas minggu depan, konsepnya matang, dan segera direalisasikan dalam waktu 4-5 hari". Lanjutnya lagi.
A
Resimen Mahasiswa yang diwacanakan untuk membantu keamanan 9 Agustus 2014 itu merupakan badan pertahananan Negara yang diatur dalam undang-undang untuk menjaga keutuhan NKRI dan UMM termasuk basis terbesar di Jawa Timur. Di kota Malang sendiri Resimen Mahasiswa UMM yang bernama Menwa 812 termasuk yang disegani. Semboyan Resimen Mahasiswa Indonesia adalah "Widya Castrena Dharmasiddha", berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti "Penyempurnaan Pengabdian Dengan Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Keprajuritan".

Share This Article


0 komentar:


Setujukah anda dengan "dokter Layanan Primer"(DLP) ?