Majalah klasik pertama di Kedokteran UMM

Masih ingatkah teman-teman akan sampul buku ini ? Bagaimana sejarah terbitnya majalah kontroversial ini ?

dr. Indra S, Sp.THT-KL Terobsesi Aplikasikan Etos Belajar Samurai Pada Mahasiswa FK-UMM

Mengapa beliau terobsesi ? apa saja pengalaman yang beliau dapatkan selama berguru disana ?, selengkapnya lihat laporan khusus disini.

dr. Basirun, MARS Serukan Pentingnya Lembaga Bantuan Hukum untuk dokter

Pentingnya sebuah ikatan alumni untuk memberi perlindungan hukum bagi para lulusan FK di era globalisasi yang penuh dengan badai fitnah, tuntutan, dan sorotan hukum.

Perwakilan Borneo dr. Fachriza Effendi serukan perlindungan terhadap Koas

Ia berharap meskipun baru S.Ked dokter muda juga sudah termasuk alumni yang harus dilindungi.

Mantan KASAD : "Kabar gembira bagi kita semua, kita punya ikatan alumni !"

Mantan KASAD (Kepala Staf Asisten Dosen) Anatomi FK-UMM dr. Yoyok Subagijo sangat antusias dan mendukung pembentukan Ikatan Alumni.

Minggu, 27 Juli 2014

Prof. Dr. KH. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin memaknai Idul Fitri sebagai kemenangan dan kesucian setelah menempuh Latihan Pensucian Diri di bulan Ramadhan

Ketua PP MUhammadiyah yang juga sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof. Dr. KH. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin atau yang selama ini akrab disapa bapak Din Syamsuddin ini menegaskan bahwa hikmah dari Idul Fitri tahun ini sangat dalam. Selain dari fitrah kesucian, yang merupakan puncak dari selebrasi dari pelatihan Ramadhan yang bertujuan membentuk kepribadian yang paripurna untuk mencapai ketaqwaan diri.
Prof. Dr. KH. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin
Adapun yang dimaksud dimensi ibadah menurut Bapak Din Syamsuddin adalah tazkiyatun nafsi atau pensucian diri dan taqwiyatun nafsi atau penguatan diri.Begitu yang dipaparkan oleh beliau. Berdasarkan pantauan alumnifkumm.com bapak Din Syamsuddin insya Allah akan menjadi imam shalat Ied di Parangtritis Yogyakarta besok Senin (28/7/14). Kemudian PP Muhammadiyah juga insha Allah akan menggelar acara silaturahmi keluarga besar Muhammadiyah di kantor PP Muhammadiyah di Jl Cik Di Tiro Yogyakarta pukul 09.00 WIB.

Kembali kepada fitrah, adapun apa yang disampaikan bapak Din Syamsuddin tadi hendaklah menjadi acuan bagi kita semua agar mensucikan diri setiap hari, sepanjang waktu, dimana puncaknya terlatih saat melewati Ramadhan, dan diaplikasikannya tidak hanya pada saat Ramadhan saja, namun setiap hari.

Renungan bagi kita semua bahwasanya dimensi ibadah tersebut dijadikan landasan pacu pengaplikasian nilai moral untuk membangun bangsa dan negara. Khusus bagi para dokter alumni FK UMM marilah kita renungi makdan dari pensucian diri dari yang disampaikan oleh beliau.

Sabtu, 26 Juli 2014

dr. Lina Haryati : "Alumni FK UMM berharap Guru Besar Jantung Prof. Djanggan diangkat sebagai Menteri Kesehatan"

Menjelang pergantian kabinet di pemerintahan yang terbaru, para dokter di Indonesia saat ini sedang menantikan pemimpin yang amanah. Pemimpin itu mewakili kementrian yang ada di Indonesia. sesuai dengan masa tugasnya menteri Kesehatan yang lama yaitu Ibu dokter Nafisah Mboi akan habis masa jabatannya.
dr. Lina Haryati bersama keluarga
Harapan ini tentunya ada di dalam memperbaiki atau meningkatkan target masalah kesehatan di Indonesia. Mengenai hal itu dokter alumni FK UMM senior yang sedang menempuh pendidikan Cardiologi di RS Syaiful Anwar Malang ini berharap mendapatkan pengganti yang tepat, yang dapat meneruskan program ataupun memperbaiki program-program yang telah ada.

Bahaya mendapatkan menteri kesehatan yang salah berakibat hilangnya kesejahteraan baik rakyat atau masyarakat yang tertipu pada program kesehatan yang dikatakan pro terhadap rakyat, namun ternyata berkebalikan, dan hanya topeng pencitraan. Sebagaimana contoh kartu BPJS Kesehatan yang masih perlu banyak evaluasi dan pekerjaan rumah.

"Menurutku seorang Menkes itu harus berpikir dan memandang secara holistik. Tidak memihak pemberi layanan, ataupun penerima layanan. Menkes harus jeli tentang permasalahan inti kesehatan di Indonesia, dan sangat diharapkan bisa membawa kemajuan teknologi bidang kesehatan". Kata dr. Lina Haryati pada alumnifkumm.com di kediamannya di Kalimantan Selatan setelah mendapatkan izin dari Instansinya untuk berlebaran di kampung hari ini Sabtu (26/7/14). Saat diminta untuk memberikan contoh ia mencontohkan pada dokter yang melakukan penelitian.


"Ya misalnya, optimalisasi perkembangan pengobatan dengan bahan alam yang diakui secara Internasional" Kata senior yang akrab dipanggil mbak Lina ini. Ia berpesan kepada teman-teman untuk memilih Professor Djanggan untuk menempati posisi itu.

Berdasarkan pantuan alumnifkumm.com adanya muncul tiga nama di dalam kabinet bayangan pada pemerintahan yang baru yaitu :

18. Menteri Kesehatan
         Prof. DR. Fasli Jalal
         dr. Ribka Tjiptaning
         Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc

Dan adanya berita tersebar untuk menempatkan sebuah nama Prof. Djanggan di kolom usulan kepada Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.Begini yang beredar :

Dimohon untuk copy nama " Prof. Dr. dr. Djanggan Sargowo, Sp.PD, Sp.JP(K), FIHA, FACC, FESC, FCAPC, FAsCC ". Dan paste ke kolom menteri kesehatan di link
https://docs.google.com/form/d/14sBGBHq82F2ST6b0I8MzQ0db6gXYxygEkO2Xh1iG8G0/viewform

Link tersebut menunjukkan sebagai alumni fakultas kedokteran berhak menyalurkan aspirasinya meskipun keputusan tetap ditangan presiden terpilih nantinya.

"Seorang Menkes sudah seharusnya memperhatikan hak-hak tenaga kesehatan dan hak-hak masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik di negeri sendiri". Kata dr. Lina menutup pembicaraannya.

Kamis, 24 Juli 2014

dr. Musa Arafah sebut Semangat Arema ada pada Reuni Ikatan Alumni FK-UMM

Arek Malang Asli dr. Musa Arafah sangat antusias mengikuti perkembangan persiapan alumni. Lelaki yang selalu bersemangat ini mengatakan semangat arema ada pada reuni tahun ini. Mengapa ?

Ditemui di sela waktu istirahatnya saat berjaga di SMF. Orthopaedic ia berbicara pada alumni.fkumm.com dengan nada semangat. "Arema FC ultah 11 Agustus, 2 hari post acara reuni, ini jelas menandakan sesuatu yang baik, yang terdalam dari jiwa seorang aremania sejati". Kata calon orthopaedi ini dengan nada bersemangatnya. Sesekali ia menyanyikan lagu arema dengan nada riang.

"Kami arema, salam satu jiwa ... di Indonesia kan slalu ada ... !
dr. Musa Arafah

Berdasarkan pemantauan alumnifkumm.com, dr. yang mengawali karir sebagai pegawai negeri di Puskesmas Malang Selatan ini selalu riang gembira dan tidak pernah mengeluh. di saat koas saat merasa diperlakukan keras oleh lingkungannya ia tetap menghibur diri dengan menyanyi lagu-lagu Arema.

"Salam satu jiwa ... salam satu jiwa !"

Ditanya kembali saat masa-masa koasnya untuk mereunikan diri, ia mengatakan bahwa masa koasnya memang berat, namun ia tetap menghibur diri dengan bernyanyi lagu-lagu Arema.

"Tentunya saya bernyanyi dengan lagu-lagu Arema, namun yang paling utama diatas segalanya adalah berdoa pada Allah !" Sahutnya bersemangat.

Dr. Mussalam A.K.M : “Rumah Sakit dan Kampus harus bersinergi dengan baik, dan sama-sama objektif"

Mendalami masalah anak-anak koas yang terjadi di tujuan Rumah Sakit, dokter alumni senior yang bekerja di Rumah Sakit Harapan Insan Sendawar Kutai Barat Kalimantan Timur ini mengatakan Kampus selalu melindungi anak didiknya dengan baik, dikarenakan masih dalam institusi pendidikan, sehingga permasalahan apapun yang terjadi di rumah sakit tempat dokter muda itu bekerja dan menempuh pendidikan sudah sepatutnya bekerjasama denga baik.

“O tidak bisa, tidak bisa kita mengadu ke ikatan alumni, hanya media curhat saja itu, yang benar itu mengadu ke kampus karena masih pendidikan, karena masih di bawah kampus, alumni tidak ada hubungannya “. Ujar dr. Mussalam A.K.M pada alumnifkumm.com di kediamannya di Balikpapan di masa cutinya menjelang hari raya Idul Fitri. Suami dari dr. Erni Juwitasari yang juga baru dianugerahi seorang puteri ini mengatakan  dengan diplomatis bahwa masa depan anak didik tentunya tidak lepas dari peran kampus.
dr. Mussalam A.K.M

“Ya kalau cuma mengadu ya tidak ada gunanya, yang bisa kasih solusi ya kampus”. Lanjutnya. Beliau berharap adik-adik tingkatnya dapat memaklumi dan mengikuti kepaniteraan klinik dengan baik. “Ya pesan aja kepada adik-adik sekalian selagi masih koas, manfaatkanlah yang baik, karena pengalaman itu tidak akan terulang kembali”. Kata alumni fk umm ini menutup wawancaranya dengan sebuah pesan kepada adik-adik tingkatnya.

dr. Basirun, MARS : "Kriminalisasi dokter mungkin saja bisa terjadi pada anak Koas"

Mengerikan, namun bisa saja terjadi pada anak-anak yang masih menempuh kepaniteraan klinik. Dengan kata lain orang-orang atau pihak-pihak tertentu yang tujuannya adalah mencari-cari kesalahan dokter muda. Beberapa dokter muda menjadi stress karena tekanan dari lingkungan sekitar kepaniteraan klinik. Harapan untuk menjadi sempurna ditambah kedisiplinan kaku yang dibuat-buat oleh instansi setempat.

Kedisiplinan kaku yang dibuat-buat itu dapat menjadi fatal di masa depan, mengapa demikian, karena kepura-puraan itu justru mendatangkan musibah. Dimana ketika kepaniteraan klinik dimulai anak-anak menjadi terbiasa untuk berpura-pura disiplin. Sedangkan bagi anak yang terbiasa disiplin sejak kecil, maka ia akan lebih mudah mengaplikasikannya tanpa harus berpura-pura. Sehingga instansi yang menerapkan kedisiplinan tentunya juga harus bersikap disiplin juga tanpa kecuali.

Ilustrasi, Tafakur bersama bulan November 2013 kemarin
"Contohnya, ketika instansi atau pembina Koas memerintahkan untuk datang jam 7 pagi, tapi pada kenyataannya pembina Koas datang pukul 9 sampai 10 pagi, inkonsisten" kata salah satu alumni fk umm yang kini bekerja di rumah sakit pemerintah ternama. Berdasarkan hasil dari investigasi alumnifkumm.com kedisiplinan rata-rata anak koas sangat baik namun terkesan dipaksakan sehingga nilai keikhlasan menjadi sangat rendah.

Hasil dari tim investigasi alumnifkumm.com didapatkan beberapa anak koas yang akhirnya berpura-pura untuk menerapkan kedisiplinan yang kaku dan tidak masuk akal, sebagai contoh dimana ada kejadian kegawatdaruratan medis pada pasien dan dokter muda tersebut sejatinya tetap berada di tempat kegawatdaruratan tersebut sehingga tidak mengikuti absensi, justru malah mendapatkan hukuman oleh pembina koas.

Ilmu kedokteran tetaplah kedokteran, ilmu kedokteran adalah "artsz" yang sangat kompleks dan fleksibel sehingga bagaimanapun yang terjadi tidak dapat dinilai tanpa penilaian objektif dari ahlinya. Pakar manajemen klinik dr. Basirun, MARS mengatakan bahwa kriminalisasi dokter sangat tidak manusiawi dan memang tidak boleh ada kriminalisasi terhadap dokter, karena dokter itu dalam melakukan profesinya itu kontrak upaya, bukan kontrak hasil. "Yah kontrak upaya bukan kontrak hasil" kata beliau dengan logat daerah lomboknya yang khas.

Ditanya tentang bagaimana koas itu jika dikriminalisasikan, ia menolak dengan tegas, namun dokter muda tetap bisa saja disalahkan. "Iya kalau koas yang melakukan malpraktek ya tetap bisa disalahkan, ya sama seperti dokter kalau melakukan mal praktek tapi kalau melakukan tindakan sesuai protap tapi hasil tidak sesuai harapan pasien ya tetap tidak bisa dikriminalisasikan". Lanjut dokter sekaligus dosen ini diplomatis. 

Rabu, 23 Juli 2014

dr. Annisa Hasanah Terobsesi Produseri Film Dokumenter Fakultas Kedokteran

Film Dokumenter Fakultas Kedokteran secara resmi memang belum ada, karena itu CEO (Chief Eksekutif Officer) Panitia Reuni FK-UMM dr. Annisa Hasanah merasa miris.

Ditemui seusai acara pertemuan para petinggi Panitia Reuni Rabu (23/7/14) ia dengan antusias menyatakan kesediaannya menjadi produser apabila memang diberi amanah. Ia juga mengatakan usulan untuk memproduksi film dokumenter juga berasal dari fraksinya.
dr. Annisa Hasanah
"Prihatin, iya jelas prihatin, selama ini film dokumenter fakultas kedokteran itu ternyata belum ada, yang ada hanyalah film tentang universitas". Kata wanita karir berhijab ini sambil menuju ke ruang meeting kembali. Ia bertekad untuk memperkenalkan fakultas kedokteran kepada dunia melalui film ini.

"Kita punya banyak alumni, kita seharusnya tidak takut kekurangan dana dalam membuatnya, yah, saya beberapa kali menyurati rekan-rekan sejawat yang berkompeten di bidang ini, yah kami sudah menghubungi rekan di Balikpapan, kemudian kami juga mendapat informasi bahwa data rekaman asli ada di kota Nganjuk, dan Lamongan". Kata wanita ini kembali setelah berhenti sejenak menjawab pertanyaan wartawan.

Dokter wanita yang menyukai fashion ini berpesan melalui alumnifkumm.com untuk disampaikan kepada seluruh angkatan baik yang sudah lulus maupun yang masih menempuh pendidikan agar supaya berpartisipasi dalam pembuatan film dokumenter ini.Berdasarkan hasil investigasi alumnifkumm.com, dulunya film dokumenter pernah dibuat yaitu seri sepakbola dan seri video klip musik. Namun, transkip film tersebut  masih belum diketahui keberadaannya, sumber terakhir mengatakan tersimpan di Kertosono, sumber lain mengatakan master film tersebut berada di Nganjuk dan Lamongan.

Ditanya perwakilan dokter alumni yang ada di Borneo menurut dr. Annisa pihaknya mendapatkan respon positif namun perwakilan Borneo tersebut harus bersinergi dengan alumni di Nganjuk, Lamongan, dan Kota Malang. Ia juga mengalami kesulitan karena alumni di Nganjuk tersebut merasa alergi dengan hal-hal yang bersifat "Keresmian".

"Tidak perlu resmi sekali ..., Tapi ya jangan juga lawak sekali ..." kata dr. Vetty Vera yang merupakan senior dari dr. Annisa di komisinya.

Baiklah kita tunggu saja filmnya, namun bantulah dengan doa dan donasi finansial yang cukup. :-)

Panitia Reuni Fakultas Kedokteran Wacanakan Pengamanan Ekstra Melibatkan Resimen Mahasiswa

Persiapan reuni Fakultas Kedokteran UMM yang tinggal beberapa hari membuat panitia segera mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan termasuk masalah keamanan. Sebagaimana diketahui bersama, bahwa reuni Fakultas Kedokteran tanggal 9 Agustus 2014 merupakan reuni terbesar yang bertepatan dengan reuni Universitas, sehingga dikhawatirkan ancaman keamanan yang berupaya menggagalkan reuni terus berkembang menjadi spekulasi. Ketua Umum MFR menjelaskan hal tersebut pada rapat panitia di ruang Rapat RS UMM Rabu (23/7/14).
Resimen Mahasiswa UMM Detasemen 812 Macan Kumbang

Pertemuan tertutup tersebut termasuk membahas masalah yang berkaitan dengan keamanan peserta, termasuk tamu undangan penting yang akan datang. Tamu-tamu tersebut akan menempati ring satu yang menjadi titik fokus keamanan.

"Ring satu, ring dua kita bisa minta bantuan Security Rumah Sakit, Nanti di ring tiga kita mungkin akan menghubungi Resimen Mahasiswa (MenWa), untuk mengawal tamu-tamu khusus (VIP) yang akan datang" Kata ketua umum dr. M.F. Romdhoni dalam jumpa persnya pada wartawan seusai pertemuan tertutup para petinggi panitia itu.

Beliau juga berpesan agar semua pihak terutama angkatan alumni agar bersinergi mensukseskan acara 9 Agustus 2014 itu. "Plot-plot point untuk masalah-masalah itu diharapkan segera tuntas minggu depan, konsepnya matang, dan segera direalisasikan dalam waktu 4-5 hari". Lanjutnya lagi.
A
Resimen Mahasiswa yang diwacanakan untuk membantu keamanan 9 Agustus 2014 itu merupakan badan pertahananan Negara yang diatur dalam undang-undang untuk menjaga keutuhan NKRI dan UMM termasuk basis terbesar di Jawa Timur. Di kota Malang sendiri Resimen Mahasiswa UMM yang bernama Menwa 812 termasuk yang disegani. Semboyan Resimen Mahasiswa Indonesia adalah "Widya Castrena Dharmasiddha", berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti "Penyempurnaan Pengabdian Dengan Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Keprajuritan".

Senin, 21 Juli 2014

Pesan dr. Rizna Nyctagina Pada Anak Koas FK-UMM Untuk Sabar dan Tidak Menyerah

Presenter sekaligus dokter yang dikenal dengan akting Jeng Kelinnya ini memiliki kiat khusus ketika masih berada di dalam kepaniteraan klinik. Masa-masa sulit itu dikenangnya ia selalu belajar di saat syuting saat kuliah, dan itu diulanginya kembali saat di kepaniteraan klinik.
Teringat saat Koas, dr. Rizna Nyctagina 
Ia harus bersabar dan diperlakukan sama seperti teman-teman koasnya, tidak ada perlakuan khusus. Mungkin ada beberapa teman yang iri akan dirinya yang dapat mengikuti dengan baik rangkaian pendidikan tersebut. sebagaimana anak-anak koas yang lain, setiap hari ia bangun pagi-pagi buta untuk memeriksa pasien dan melakukan "SOAP". Waktu terhadap keluargapun tidak ada. Dan baru Ramadhan kali ini dapat kembali sahur bareng keluarga.

Dengan penuh kesabaran ekstra, pemeriksaan pasien dilakukan sampai selesai.Bertahan di rumah sakit seperti Bang Toyib yang tak pulang-pulang memang harus dijalani, ia bahkan sering tidak tidur selama dua hari.Bahkan sepanjang sejarah, baru tahun 2014 ini ia merasakan kebahagiaan sahur bareng keluarga.Dan ketika ditanya soal mudik ia tidak mudik karena seluruh keluarganya ada di Jakarta.

Saat ditanya soal kenangannya pada saat koas ia meminta anak koas untuk bersabar menghadapinya sampai selesai dan tidak mundur sedikitpun.

"Kenangannya banyak banget ya, terutama saat koas, kita jaga malam gak tidur udah gitu harus meriksa pasien yang segitu banyaknya dengan gayanya yang berbeda-beda. Belum lagi kita diomelin dengan dokter yang ada di rumah sakit itu kalau kita salah. Belum lagi kita harus presentasikan kasus. Pokoknya luar biasa banget deh." kata dr. Rizna Nyctagina dengan ekspresi khas cerianya.

Pakar Manajemen Klinik dr. Basirun, MARS Juga Akui Ketidakberdayaan Dokter Muda menghadapi Pembina Koas di Rumah Sakit Rekanan

Meskipun S.Ked yang statusnya memang titipan dari kampus, namun sesuai dengan konstitusi institusi yang mampu wajib menerima anak didik tersebut dan dididik sesuai dengan kompetensi yang berlaku. Tidak seharusnya pembina Koas setempat berlaku tidak adil terhadap anak didiknya.

Rentan dan Rapuh, begitu deskripsinya ketika para S.Ked yang sudah disumpah untuk mengaplikasikan ilmunya pada para pasien sekaligus menjalani keprofesian untuk dididik menjadi dokter yang kompeten.
Pakar Kepaniteraan Klinik dr. Basirun, MARS

Ketika kampus menyerahkan mereka pada institusi tertentu untuk "dititipkan" pada Rumah Sakit tertentu, maka terjadilah serah terima anak didik tersebut, nah disanalah amanah langsung dari Allah untuk memberikan kemaslahatan pada penduduk sekitar. "Nah, itulah masalahnya, ketika sudah masuk institusi kita memang tidak bisa intervensi, ya ya serahkan pada Allah, ya memang kita tidak bisa lebih masuk ke sana, karena di bawah institusi". Kata beliau di kediamannya kota Lombok hari Minggu (20/7/14) pada alumnifkumm.com.

Saat ditanya lebih lanjut bagaimana perlindungan mereka jika difitnah oleh pembina Kepaniteraan Klinik di RS yang bersangkutan, Pakar Manajemen Rumah Sakit ini hanya membentangkan tangannya dan berucap dengan prihatin. "Ya, bagaimana ya, mengadu ke institusi dan belajar dari seniornya".

Dokter yang pernah bekerja di Timur Tengah ini berpesan kepada Institusi yang bersangkutan agar tidak semena-mena terhadap anak-anak koas, ia berharap penilaian itu harus objektif, ia mencontohkan di Rumah Sakit Pemerintah tempatnya bekerja, ia selalu objektif terhadap laporan-laporan yang masuk terhadap anak didiknya di tempat itu. Di RS itu setiap bulannya puluhan anak didik yang berasal dari perawat, bidan, pendidikan alkes, pendidikan analis, setiap harinya selalu ada masalah, namun tidak serta merta menyalahkan anak didiknya. Seringkali justru pembinanya yang bermasalah.

"Wajarlah, wajar itu (ada yang iri/dengki, red) kita ini sudah akreditasi unggulan !". Kata beliau kembali. Alumnus FK-UMM tahun 2001 yang juga menempati posisi penting di salah satu institusi Pendidikan Kesehatan setempat ini juga berpesan agar para adik-adik koas tidak patah semangat dalam bekerja dan menjalankan sumpahnya, meskipun pekerjaan mereka seringkali tidak dihargai oleh dokter lulusan yang berbeda di instansi tersebut.

Ketua Umum dr. M.F. Romdhoni Curigai Adanya Intervensi Asing yang Berupaya Gagalkan Acara Reuni

Desakan mundur yang dialamatkan pada Ketua Umum MFR dituding sebagai isu menyesatkan upaya untuk menggagalkan acara Reuni Fakultas Kedokteran. Ditemui di RS UMM menjelang pertemuan rutin membahas acara Reuni dengan tegas ia mengatakan hal itu.

"Tidak, tidak benar saya mundur dari ketua umum, itu upaya intervensi asing yang ingin merusak acara Reuni Alumni FK." Kata beliau ketika menerima laporan keuangan dari stafnya Senin (21/7/14). Dosen FK ini juga mengatakan bahwa persiapan sangat lancar, dan kendala-kendala telah teratasi. Sebagaimana berita sebelumnya, bahwa ketua umum didesak mundur yang ternyata hanyalah sebuah rekayasa pihak-pihak tertentu yang tidak ingin alumni FK-UMM bersatu.
dr. M.F. Romdhoni : "Ada Pihak yang  Berupaya Gagalkan Reuni"
Beliau juga menyayangkan kepada pihak-pihak yang kontra terhadap acara Reuni nanti dan berupaya mengganggu kelancaran persiapan. Berdasarkan investigasi dari alumnifkumm.com didapatkan beberapa kejanggalan dari isu mundurnya ketua umum tersebut. Berita tidak benar itu didapatkan dari lawan politiknya.

"Ya, kami telah mendapatkan bukti-buktinya, dan akan segera kami proses untuk kami laporkan ke badan pengawas, kita akan tempuh jalur penyelesaian yang legal". Tegas salah seorang staf dr. M.F. Rhomdoni. "Pesan dari bapak (dr. M.F. Romdhoni), kami diminta untuk tetap sinergi dalam kebersamaan dan fokus untuk tanggal 9 Agustus nanti." lanjutnya.

Pendelegasian merupakan hal yang sangat krusial, karena itu menurut staf yang ditemui alumnifkumm.com tadi dr. M.F. Romdhoni tidak mungkin tanpa pendelegasian. Dan di masa krisis seperti sekarang, pihak asing memang berebut untuk mensponsori acara tersebut dengan beberapa perjanjian. Jika ketua umum tidak tegas, maka mau dibawa kemana acara alumni nanti.

Minggu, 20 Juli 2014

10 Cara Ekstrem Mantan Mahasiswa FK untuk berhemat

Menurut pengamat sosial dr. Asep Harirrahman yang berbicara kepada alumnifkumm.com, ia menjelaskan beberapa kelakuan atau aktivitas ekstrem yang menjadi fenomenal di kalangan mahasiswa fk, aktivitas tersebut bukannya tanpa alasan, ada alasan tertentu yang mendorong mereka berbuat senekat itu di masa tersebut, bahkan mungkin masih berlangsung hingga saat ini. Baiklah kita mulai dari :

1.Tinggal di Masjid Kampus II UMM
Aliran esktrem yang pertama adalah tinggal di Masjid ad Dakwah Kampus II FK-UMM. Mereka mengabdikan dirinya sebagai kaum Masjid atau Takmir. Mereka berkelompok dan berdiskusi satu sama lain untuk belajar ilmu kedokteran di ruang yang masih bagian dari Masjid.
Masjid ad Dakwah berada di sebelah kiri

Menurut salah seorang pemerhati lingkungan yang juga alumni FK-UMM, dr. M. Shodiq, mereka disebut "kaum Dhuafa", sebutan ini diberikan karena mereka terlihat tanpa modal dan mengharapkan belas kasihan dari orang yang melihatnya, namun berdasarkan sumber yang didapat mereka biasanya mendapatkan nilai-nilai yang cukup baik saat ujian. Dan ketika ada sensus dari kampus untuk pendataan, mereka mencantumkan alamat Jalan Bendungan Sutami 188 A yang merupakan alamat kampus itu sendiri. Mereka mandi dan mencuci di Kampus serta merawat lingkungan kampus dan memakmurkan Masjid Beberapa alumni yang dibesarkan dari lingkungan ini antara lain;
dr. M. Fariz yang kini belajar ilmu syaraf
dr. Yudi yang kini menjadi dokter militer
dr. Dzulhiba yang kini belajar menjadi ahli bedah
dr. Ivan yang menjadi dokter pengabdian masyarakat
dr. Eko yang kerapkali bersinggungan dengan dunia sosial
dr. Asep yang kini mengabdi keliling Indonesia
Ilustrasi
Sayangnya pihak pusat menyoroti hal ini dan pada akhirnya sekitar tahun 2007, mereka dengan sukarela meninggalkan tempat tersebut dan digantikan oleh Takmir Masjid resmi.

2.Hidup di kos seharga Rp. 100.000,- per tahun
Terlihat tidak masuk akal, namun begitulah yang terjadi, dialami oleh seorang dokter yang berjuang dengan ikhlas sehingga lulus sebagai dokter yang berjiwa mengajar. Ia tidak sekalipun mengeluh dan selalu tetap ceria. Kini ia berusaha membimbing anak didiknya untuk menjadi dokter yang berjiwa kesatria. Masih dengan urusan kostan, beberapa mahasiswa di masa itu menolak pindah tempat kost meski kost tersebut kurang familiar, alasannya adalah di masa itu internet sulit dan kebetulan sinyal wifi untuk internet dari salah satu gedung tersadap di kamar itu.
Ilustrasi

3.Mie instant mentah ketika nonton bioskop 21
Aliran Ekstremis berikutnya adalah dengan tanpa modal untuk mencari hiburan. Pertanyaannya selalu apakah setiap orang boleh mendapatkan hiburan ?, tentunya jawabannya boleh dan perlu, untuk merefresh otak yang sedang tegang karena pelajaran. Pengamat sosial yang juga pernah merasakan hidup sebagai kaum Dhuafa di Masjid kampus II mengatakan bahwa fenomena ini memang sudah biasa, jadi seorang membeli tiket dan kemudian seorang membawa makanan seadanya, yaitu mie rebus yang selalu dibawa dalam tas. Ketika di bioskop pun ia akan menghancurkan mie dalam kemasan tersebut, memberi bumbunya, dan kemudian dimakan secara bersama-sama di dalam bioskop 21.
Indomie di Bioskop 21
Bahkan ketika kondisi keuangan menipis mereka membagi sebungkus mie instant dalam tiga bagian untuk dimakan pagi, siang, dan sore.
4.Merebus air dengan setrika
Aliran berikutnya adalah merebus air untuk memasak mie, hingga menggoreng telur, karena tidak memiliki kompor, mahasiswa ekstrem itu menggunakan setrika yang dibalik sebagai kompor, dengan jalan itu panci yang digunakan segera mendidihkan air tersebut. Namun, yang penting diperhatikan adalah tegangan listrik rumah tangga yang standar milik ibu kost yang membuat listrik menjadi padam.
Kompor Setrika
5.Roti Bakar (Toast) lezat dengan setrika
Siapa yang ingin roti bakar ? hampir sama dengan memasak air dengan setrika, mahasiswa ekstrem itu meletakkan roti yang telah dilapisi mentega di dalam kertas HVS,kemudian menyalakan setrika untuk memanggangnya.Rasanya tak kalah lezatnya.
Roti Bakar Setrika

 
Perlengkapan membuat roti

6. Pakaian licin dan rapi di bawah kasur tempat tidur
Dunia kedokteran memang merepotkan, bagi mahasiswa kaya dengan mudahnya memakai jasa pencuci baju (laundry), namun bagaimana jika mahasiswa FK dengan finansial terbatas ? ia tidak mungkin memakai jasa laundry apalagi setrika otomatis, mungkin untuk mendapatkan pinjaman setrika sangat sulit. Apalagi waktu sangat singkat sepanjang hari dipenuhi tugas-tugas, referat, dan hafalan-hafalan. Sehingga tidak sempat untuk menyetrika sendiri. Beberapa mahasiswa meletakkan pakaian yang sudah dicuci bersih, melipatnya sesuai lipatan rapi toko pakaian, kemudian menata dengan tersusun di bawah kasur. Sehingga selalu terlihat licin dan tersetrika. Berdasarkan investigasi yang dilakukan alumnifkumm.com, tingkat akurasi kerapiannya mencapai 87,77%, sungguh luar biasa.

Baju Rapi Terlipat

7.Mengeprint handout kuliah dengan kertas HVS bekas
Setiap hari kertas selalu terbuang, mahasiswa ekstrem ini prihatin akan lingkungan yang ia bayangkan jika setiap hari pohon ditebang, dilebur menjadi kertas, hal inilah mungkin yang membuat mahasiswa ekstrem ini berhemat kertas. Seringkali kertas bekas dibaliknya masih baik, dan dengan mesin printer tua yang dimodifikasi, mereka mampu mencetak buku sendiri.Mahasiswa yang lebih ekstrem lagi hingga harus berdiri berjam-jam dekat perpustakaan atau ruang kampus atau ruang staf, berharap ada kertas yang terbuang.
Kertas Bekas dibaliknya dapat dipakai

8.Minuman kaleng di Pendingin Cadaver laboratorium Anatomi
Hal ini sejak laboratorium Anatomi berdiri dan memakai asisten anatomi, entah siapa yang memulai. Karena di zaman itu belum ada kulkas ataupun tempatnya tidak cukup untuk botol-botol minuman atau pun minuman kaleng.Bagi mahasiswa baru yang melihatnya tentunya merasa aneh.
Soda dalam mesin pendingin kadaver
Bagi orang awam yang belum tahu makna kulkas itu tentunya masih bertanda tanya, baiklah saya to the point saja bahwa kulkas itu adalah kulkas penyimpan mayat.

9.Menginjeksi bolpoint bekas
Hal ini dilakukan disaat bolpoint seringkali terjatuh saat praktikum dan tidak terpakai lagi. Mahasiswa beraliran ekstrem sengaja menunggu momen tersebut, sehingga bagai mendapatkan harta karun dalam tong sampah laboratorium skill. Mereka mendaur ulangnya sedemikian rupa hingga dapat dipergunakan lagi. Dan kami tidak tahu apakah kebiasaan itu masih berlangsung hingga bolpoint itu digunakan untuk menulis resep obat.
Contoh Ballpoint warna-warni
10.Membajak buku dengan fotokopi
Di pasar gelap buku kedokteran sangat laris dan selalu dicari mahasiswa kedokteran, para mafia berkeliaran mencari pelanggan. Berdasarkan investigasi dari alumnifkumm.com rata-rata mahasiswa pasti pernah menggunakan buku bajakan tersebut. Di pasar gelap tersebut justru terdapat katalog buku bajakan yang siap dipesan siapa saja. Mahasiswa yang hanya berbudget biasa kemudian memesan hingga 1 dus lengkap dengan buku kopian terkenal dimasanya yang sangat sulit dicari di toko buku kedokteran manapun. Sepertinya ketika buku dikopi maka pemilik dari pengusaha fotokopi tersebut segera menduplikasinya dan menjadikannya master untuk dijual di pasar gelap.
Buku tua atlas anatomi
Demikian 10 aktivitas ekstrem mahasiswa kedokteran. Mungkin ada lagi yang mau menambahkan ? : D

Baca juga :
5 Warung Makan Terbaik di Kampus
3 Tempat Makan Ter-Ekstrem sekitar Kampus
10 Cara Ekstrem Mantan Mahasiswa FK untuk berhemat

dr. Shonif Akbar Sebut Serangan Israel ke Jalur Gaza sebagai Tragedi Kemanusiaan yang Diabaikan Dunia

Berita terbaru, hingga saat ini ada 70-an anak-anak Gaza tewas karena serangan brutal Israel dan minggu kemarin (20/7/14) 87 warga Gaza dilaporkan tewas. Kecaman dari Liga Arab tidak serta merta menghentikan kebrutalan mereka. Salah seorang elite Panitia Persiapan Reuni dr. Shonif Akbar menyatakan keprihatinannya.
dr. Shonif Akbar di Irian Jaya

Ditemui di kota Malang, pria yang pernah  bertugas di pedalaman Irian Jaya itu mengajak seluruh dunia untuk memperhatikan Jalur Gaza tersebut. "Tragedi kemanusiaan yang diabaikan dunia, yah itu memang yang terjadi saat ini". Kata dokter yang sedang mempersiapkan pertemuan dengan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) ini. Menurut sumber alumnifkumm.com nanti siang hari ini Senin (21/7/14) akan diadakan pertemuan dari BEM dan Alumni FK-UMM. Diharapkan nantinya terjadi kesepahaman akan langkah-langkah persiapan selanjutnya.

Kembali ke masalah Palestina, Ia menghimbau agar seluruh dunia memperhatikan kejadian tersebut, serangan demi serangan yang salah sasaran terus digencarkan oleh tentara Israel dengan keji. Saat ini doa dan dukungan dari negeri kita untuk mereka sangat dinantikan. Semoga brigade Izzudin al Qassam dapat mengatasi serangan-serangan mereka.


Baca juga :
5 Warung Makan Terbaik di Kampus
3 Tempat Makan Ter-Ekstrem sekitar Kampus
10 Cara Ekstrem Mantan Mahasiswa FK untuk berhemat

Ketua Umum PARTAI dr. MFR Memberi Teladan Mengisi Formulir Peserta Pertama

Komitmen Ketua Umum PARTAI (Panitia Reuni Alumni) dr. M.F. Romdhoni patut diacungi dua jempol. Dengan tidak hanya bicara Ketua Umum yang akrab dipanggil MFR ini memberikan contoh dengan mendaftar dirinya dan keluarganya untuk mendatangi TPS di alumnifkumm.blogspot.com untuk mengisi data peserta reuni.

Hal ini sama saja dengan menusuk para petinggi panitia lainnya dari depan, mereka menjadi merasa malu dan sungkan pada ketua umumnya sendiri.
Ketua Umum : dr. M.F. Romdhoni
"Seharusnya para elite panitia mengikuti apa yang dilakukan oleh ketua umumnya, bukan hanya diam dan berimprovisasi tanpa action". Ujar salah satu anggota dewan kehormatan Alumni yang mewakili wilayah Indonesia Tengah.

Memang berdasarkan pantauan alumnifkumm.com, ketua umum MFR datang bersama isteri dan anaknya yang langsung mendata dirinya. Isterinya kemudian memberi sumbangan sebesar Rp. 200.000,- yang langsung di data di kolom tersebut.Waktu pendaftaran tercatat hari Minggu kemarin (20/7/14) pada pukul 9:40:07.

Sebagaimana diinformasikan sebelumnya, ikatan Alumni FK-UMM mengadakan Reuni tanggal 10 Agustus 2014. Menurut para pakar sosial, reuni nanti diperkirakan menjadi yang terbesar dan tercatat indah dalam sejarah. Bahkan anak-anak kecil boleh turut serta sebagaimana kesertaan anak-anak kecil yang berada di lapangan hijau pada saat Piala Dunia Brazil tahun 2014 ini.

Para angkatan alumni tahun 2003 patut berbangga pada MFR karena dari sekian puluh personel angkatan ia menjadi angkatan pertama yang mendaftar di form pendaftaran alumni.

Koordinator Angkatan Muda Sesalkan Dokter Muda (DM) jadi "Korban" KDPI dan AIPKI

Meski pertemuan antara ketua KDPI (Kolegium Dokter Primer Indonesia), dan ketua AIPKI (Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia) yang difasilitasi oleh ISMKI di aula FKUI, 2 Juni 2014 dihadiri ketua AIPKI, Ketua IDI, Perwakilan DIKTI, Perwakilan Dekanat, dan perwakilan BEM.Dihati para DM yang telah mengikuti UKDI maupun yang belum mengikutinya harus merasa was-was dan tidak tenang.
Wakil Angkatan Muda : Dicky

Ditanya tentang kesiapan angkatan muda yang mengikuti reuni, perwakilan angkatan muda Dicky  prihatin dan menyayangkan kejadian tersebut. "Ya, saya tetap bersama teman-teman tetap mensosialisasikan acara di batch 2, bersama teman-teman yang ikut UKDI, selanjutnya semoga mereka bisa ikut berpartisipasi lebih ..." kata Dicky saat ditemui pada rapat umum pre-Reuni Alumni FK-UMM kemarin (20/7/14).

Saat ditanya kembali tentang "Batch 2" yang dimaksudkan, Dicky seperti terlihat kurang bersemangat. "Yah, yang di "batch 2", ya belum ada doks, ya kemungkinan tidak ada dikarenakan adanya ujian KDPI di Surabaya itu tanggal 10". sahut Dicky dengan prihatin. Namun pria Fk-UMM dikenal pantang menyerah, berdasarkan pantauan alumnifkumm.com ia masih terus memperjuangkan untuk kader "batch 3".

Sebagaimana berita sebelumnya ketegangan antara KDPI dan AIPKI membuat para dokter muda yang ada di seluruh Indonesia merasakan dampaknya, apalagi menjelang detik-detik deklarasi ikatan alumni FK-UMM.


"Sebagaimana lambang Matahari Terbit di lambang alumni FK-UMM kita tidak patah semangat untuk tetap mensosialisasikannya, dan semoga mereka dapat berpartisipasi lebih". Harapnya bersemangat.

"SALUT !!!" kata alumnifkumm.com :-)


 Baca juga :
  1. Perwakilan Madura dr. Riyad Hariadi Juga Apresiasi Perlindungan Terhadap dokter Muda (DM) Melalui Wadah Alumni  
  2. Perwakilan Borneo dr. Fachriza Effendi serukan perlindungan terhadap Koas

Perwakilan Madura dr. Riyad Hariadi juga Apresiasi Perlindungan Terhadap Dokter Muda (DM) Melalui Wadah Alumni

Dewasa ini banyak fitnah yang terjadi, begitupula dengan yang pernah kami alami selama kepaniteraan Klinik. Kami cenderung diperlakukan tidak adil oleh instansi setempat dimana kami seharusnya mengaplikasikan kepaniteraan klinik.

"Jealous ?" yah itulah yang terjadi, kita baru saja mendapatkan akreditasi Nasional yang sangat berkelas, bahkan kita dapat bekerja di luar negeri !" kata dokter Riyad Hariadi dengan logat Sumenepnya yang sedikit keras.Ditemui dikediamannya mengabdi yaitu kampung halamannya sendiri Minggu (20/7/14), dr. Riyad Hariadi menceritakan pengalamannya ketika harus beradu ilmu dengan dokter lulusan lain yang "cemburu" akan kehebatan anak-anak FK-UMM.

"Mereka dapat melakukan apa saja, dan kita tidak bisa melawan karena kita saat itu belum punya wadah yang jelas, kita ambil contoh adik kelas saya, disini juga yang pernah hampir kena skors oleh Rumah Sakit, padahal saya tahu ia adalah anak yang cerdas dan santun, permasalahannya sepele, yaitu karena pasien lebih respek kepada dokter muda dan memanggil sebutan dokter padanya dibandingkan kepada dokter jaga senior, disitulah bermula ketegangan demi ketegangan yang terjadi !" kata dr. Riyad kembali sambil mempersilakan alumnifkumm.com untuk menunggu karena ada pasien dari desa yang jauh ingin berobat.
Prihatin Perlindungan DM : dr. Riyad Hariadi

"Wadah ya namanya wadah !, tempat kita mengadukan nasib kita, sekarang misalkan kita difitnah oleh seorang dokter di RS tempat kita koas kita mengadu pada siapa ?" Katanya kembali dengan logat sakeranya yang kental.



Baca juga :
Perwakilan Borneo dr. Fachriza Effendi serukan perlindungan terhadap Koas

Perwakilan Borneo dr. Fachriza Effendi serukan perlindungan terhadap Koas

"Jangan dipersulit !" kata beliau kepada alumnifkumm.com saat ditanya tentang harapan terbentuknya ikatan alumni.

Ia berharap meskipun baru S.Ked dokter muda juga sudah termasuk alumni yang harus dilindungi. "Kami mendengar ketika koas dan kami telah mengalami, yakni rival dalam tanda kutip dokter lulusan lain yang bekerja dalam instansi pendidikan semisal Rumah Sakit yang justru menjatuhkan para dokter muda".
Wakil Borneo d,r. Fachriza Effendi
Ia prihatin terhadap kejadian tersebut dan berharap ikatan alumni menjadi wadah tempat pengaduan tersebut. "Sekarang coba kemana mereka akan mengadu ketika disakiti atau difitnah ?" bahkan dipersulit urusan kepaniteraan klinik oleh beberapa pihak yang iri akan kemajuan FK UMM yang mendapatkan akreditasi B nasional ?" Kata beliau dengan nada khas Banjarmasinnya.

Harapannya ke depan kata dokter yang mewakili rekan sejawat di Banjarmasin adalah ikatan alumni dapat melindungi rekan-rekan yang koas maupun yang menempuh program Pemerintah yang disebut Internship.

"Mudah-mudahan saja FK UMM tambah maju, dan kualitas lulusannya juga tambah baik. Pengajarnya terutama spesialis bisa dilengkapi terutama rekan-rekan sejawat yang kini menempuh pendidikan". Kata dokter yang selalu ramah pada pasien ini.


 Baca juga :
Perwakilan Madura dr. Riyad Hariadi Juga Apresiasi Perlindungan Terhadap dokter Muda (DM) Melalui Wadah Alumni

dr. M. Shodiq : Alumni FK-UMM Kecam Serangan Israel ke Gaza

Israelterus menggempur Gaza dengan membabi buta di bulan suci Ramadhan yang seharusnya dilarang untuk berperang. Ikut terkena roket dan rusak Rumah Tafzih Quran yang dikelola Ustadz Yusuf Mansur. Mengenai hal tersebut perwakilan alumni FK UMM kota Kertosono dr. M.Shodiq mengecam tindakan biadab itu.

"Sekarang mereka menggempur Masjid, Sekolah, dan Rumah Sakit penduduk sipil, itu sangat tidak  manusiawi", kata dr. Shodiq di sela kesibukannya di RS Muhammadiyah Nganjuk.

dr. M. Shodiq
Dokter yang sejak kecil bersekolah di Muhammadiyah hingga bekerja juga di RS Muhammadiyah ini juga mengecam tindakan tidak sportif tentara Israel yang licik meminta gencatan senjata disaat Hamas telah unggul mempecundangi mereka. 

"Mereka itu takut berperang, bulan puasa tentara Hamas berpuasa menahan lapar tahan mengintai dari atas bukit, nah tentara Israel kelaparan karena tidak  mau keluar dari tank dalam ketakutan, ketika mereka keluar, dengan leluasa Hamas menghajar mereka dengan AK-47 nya". Kata beliau di kediamannya Minggu (20/7/14)

Beliau juga berharap dengan kehadiran ikatan alumni dapat memperkokoh kekuatan untuk memberi dukungan moril pada mereka. "Harapan itu tentunya ditujukan dimulai dari keluarga besar ikatan alumni yang memberi dukungan apapun terhadap mereka". Kata dokter yang selalu mendengarkan lagu "We Will not go Down song for Gaza" ini.

Sabtu, 19 Juli 2014

dr. Basirun, MARS Serukan Pentingnya Lembaga Bantuan Hukum untuk dokter

Saat diminta konfirmasinya untuk kedatangannya pada acara Reuni Akbar Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran UMM, dokter yang menempati posisi penting di Rumah Sakit Lombok Nusa Tenggara Barat ini menyerukan pentingnya sebuah ikatan alumni untuk memberi perlindungan hukum bagi para lulusan FK.

"Kita rentan ya, ya rentan, kita dikelilingi para praktisi hukum ataupun LSM yang siap mengejar kita sampai masuk penjara, ya kita harapkan para dokter tidak buta hukum, karena itu saya menekankan pentingnya ikatan alumni ini dan tentunya kami sangat antusia". Kata dr. Basirun Sabtu (19/7/14) di ruang kerjanya yang dingin.

dr. Basirun, MARS, Harapan suara dokter  dari Nusa Tenggara

"Tentu dong, iya tentu saja, saya masih sibuk disini para staf dan pasien tidak bisa ditinggal begitu saja, Saya akan datang Insya Allah tanggal 9 Agustus 2014 nanti bersama dr. Andi, Sp.OG". tegas beliau kembali kepada alumnifkumm.com saat diminta kembali kesediaannya untuk berpidato dalam acara tersebut.

Harapannya kedepan kepada ikatan Alumni setelah kelahirannya agar terus bersatu sebagaimana kehadiran DIB (Dokter Indonesia Bersatu) yang hadir untuk mengatakan yang sebenarnya tentang dunia kesehatan di Indonesia. Supaya teman sejawat yang dianggap sebagai saudara kandung itu tetap solid dan kompak menghadapi tekanan dan tantangan di tengah badai fitnah yang melanda negeri ini.

Dokter yang menguasai manajemen Rumah Sakit ini juga rencananya akan memberikan materi di depan ikatan alumni tentang pentingnya organisasi secara kuat. Sebagai perwakilan wilayah Indonesia Tengah dan Timur tentunya kehadiran dokter yang pernah bertugas di Timur Tengah ini sangat dinantikan.

dr. Annisa Hasanah siapkan kejutan di acara Reuni Fakultas Kedokteran

CEO(Chief Eksekutif Officer) panitia Reuni Fakultas Kedokteran FK-UMM dr. Annisa Hasanah bersama tim sie acaranya sedang menyiapkan sebuah kejutan untuk ditampilkan pada acara reuni tersebut.

dr. Annisa Hasanah
Ditemui disela waktu mengajarnya di Fakultas Kedokteran UMM Sabtu (19/7/14), wanita yang menyukai pekerjaan sibuk ini menegaskan dengan ramah bahwa persiapannya sudah berjalan 50%.

"Lima puluh persen, lima puluh persen, iya-iya nanti akan kita sinergikan antar tim supaya semua nantinya berjalan lancar". Ujarnya dengan senyum sambil berjalan menuju laboratorium penelitian.

Berdasarkan keterangan yang didapat alumnifkumm.com dokter wanita yang juga memiliki beberapa bisnis ini sedang menyiapkan sebuah kejutan pada acara tanggal 9 Agustus 2014 nanti. Ditanya lagi tentang persiapan pelaksanaan acara, beliau menjawab diplomatis dengan ramah kembali "sudah dong, rundown sudah kan tadi sudah dikatakan 50%.

Acara alumni ini yang paling rumit diadakan, dan akan datang dokter dari seluruh Indonesia yang menyempatkan hadir dalama acara ini, reuni ini juga bersamaan dengan reuni Universitas yang juga diadakan secara akbar di Dome UMM Jalan Tlogomas Malang. Kita tunggu saja kehadiran kejutan yang disiapkan oleh sie acara nanti.

Menurut anda akankah ada kedatangan seorang artis ?

3 Tempat Makan Ter-Ekstrem sekitar Kampus

Setelah merilis 5 Warung Makan Terbaik di Kampus (lihat, klik disini), Berikutnya pengamat sosial yang juga merupakan dokter alumni FK-UMM dr. Muhammad  Shodiq melalui pengalamannya bersama teman-teman alumni merilis daftar 3 tempat makan mahasiswa FK lainnya, bedanya kali ini tentang warung makan terekstrem yang pantas dicoba untuk rekan-rekan alumni, pernah mencobanya, atau bahkan mungkin menjadi rutinitas sehari-hari. Eits, tunggu dulu jangan pergi dulu, makanannya tentu halal dan boleh dimakan.

1. Warung makan Pak Jahat
Warung makan pertama yang kita bahas ini adalah warung makan "Pak Jahat". Sebenarnya kata ini disematkan oleh rekan-rekan yang sering mengunjunginya karena menu makannya memang enak dan yang paling penting murah meriah, namun pelayanannya seperti fasis bertema militer, dr. M.Faris dan dr. Asep Harirrohman yang pertama kali memperkenalkannya ke teman-teman.

Dengan fasilitas koran gratis di zamannya yaitu Jawa Pos dan harus segera berebut agar mendapatkannya. Harga sangat terjangkau, dan kenyang. pelayanannya suasana nyaman tempat duduk cukup makanan enak, menunya adalah yang terkenal adalah ikan tunanya dan es buahnya yang memuaskan dahaga.
Masakan Tuna

Kembali ke nama yang disematkan "pak Jahat", piring seringkali "dilempar" secara "radikal" ke meja, dan dengan tegas menerima pesanan. Membuat bulu kuduk bergetar.

Wajah yang sangar ketika menerima pesanan, dan begitupula ketika selesai membayar, tanpa ekspresi senyuman sama sekali.

Berlokasi di belakang sebuah perguruan tinggi teknik ternama dan  berjarak beberapa ratus meter dari kampus FK-UMM ,dengan pelayananan tanpa memandang kasta, jadi semua orang dianggap sama."Justru pelayanan tersebut menjadi ciri khas yang menarik bagi yang ingin menguji nyali" kata dr. M.Shodiq kepada alumnifkumm.com. Pelayanannya yang tidak mengenal kasta. Pelayanan semacam penjara sipil. Penyajian hidangan seperti dilemparkan piringnya. Dan saat administrasi yang terasa keras. Saat sobat alumni dr. Faris membayar makanan, beliau terkaget. "Ono duwit cilik ae !!!" (Hanya ada uang kecil !!!, red.), ketus penjual dengan suara keras :D.

2. Lalapan Arema
Lalapan Arema depan gerbang parkir keluar kampus perguruan tinggi teknik. Keistimewaan rasa mantap serasa makanan restoran mewah atau ayam goreng KFC, lengkap menu lalapannya, harga sangat terjangkau. Alumnifkumm.com tentunya pernah merasakannya, harga di zaman itu adalah Rp. 2.500,-. Sehingga membeli 2 atau 3 bungkus sekaligus dompet tidak akan protes, tapi untuk mengkonsumsi makanan tersebut ada syaratnya. 
Syaratnya yaitu anda harus aktif berolahraga karena minyak penggorengannya sejenuh pikiran sesuai ujian atau seusai melihat nilai terpampang. Syarat selanjutnya harus dalam kondisi fit, karena higienitas dipertanyakan kuman tipes WASPADALAH 2x.
Ayam goreng
3. Burger Krabby Patty
Burger ini terletak depan mini market. Makanan cepat ringkas dan praktis. Prinsip lebih nikmat dan segera dimakan selagi panas harus dipegang teguh, karena kualitas setara harganya maka isian burger Krabby Paty tersebut akan segera mengeras bila telah dingin.

Sekeras dan sekenyal sandal, tapi anehnya nikmat, setelah bisa dikunyah. pesan satu saja terasa kurang. Syarat dan ketentuan berlaku bila ingin menikmati Krebby Patty tersebut. Olahraga dan yakin gigi geligi anda kuat dan tidak goyah sama sekali.

Mantan KASAD : "Kabar gembira bagi kita semua, kita punya ikatan alumni !"

Mantan Kasad (Kepala Staf Asisten Dosen) Anatomi FK-UMM dr. Yoyok Subagijo sangat antusias dan mendukung pembentukan Ikatan Alumni. Kerja keras dari masing-masing angkatan diperlukan untuk terbentuknya ikatan alumni FK-UMM.
Mantan KASAD dr. Yoyok Subagijo
Ikatan alumni ini disamping pembentukannya membutuhkan kerja keras dan ketekunan, diperlukan dukungan dari legal artist dan dana finansial yang cukup. Karena itu juga harapan dari dosen FK yang sedang menempuh pendidikan bedah syaraf ini berpesan khususnya pada generasi dokter muda agar meningkatkan persatuan dan kesatuan angkatan alumni.

Ia teringat saat dimana sulitnya mencari rekan di masa-masa awal menjadi lulusan dokter dikarenakan rekan-rekannya masih belum bersatu. Ibaratnya dahulu masih masa chauvinisme, atau kedaerahan. Perjuangan pergerakan masih belum bersatu secara nasional. Nah, saat ini mantan Kasad ini sangat antusias dengan kehadiran ikatan alumni fk ini, kata beliau ...

"Kabar gembira bagi kita semua, kini kita punya ikatan alumni !!! "

Jumat, 18 Juli 2014

Miniatur Mobil Ambulance Alumni FK

Caranya mudah, cetak kemudian lipat sesuai dengan garis, ambulans lucu akan menemani anda di meja kerja anda.

Mobil ambulance untuk dipajang di ruang praktek memang terkesan lucu. Sekedar penghilang stress di masa-masa penat saat bertugas, sekaligus kebanggaan akan pekerjaan. Berikut ini mobil ambulance yang sengaja diplesetkan menjadi milik alumni.

Ambulance Alumni klik untuk memperbesar
Ayo siapa mau coba, cetak dan lipat kemudian tersenyumlah. :-)

Setujukah anda dengan "dokter Layanan Primer"(DLP) ?