Majalah klasik pertama di Kedokteran UMM

Masih ingatkah teman-teman akan sampul buku ini ? Bagaimana sejarah terbitnya majalah kontroversial ini ?

dr. Indra S, Sp.THT-KL Terobsesi Aplikasikan Etos Belajar Samurai Pada Mahasiswa FK-UMM

Mengapa beliau terobsesi ? apa saja pengalaman yang beliau dapatkan selama berguru disana ?, selengkapnya lihat laporan khusus disini.

dr. Basirun, MARS Serukan Pentingnya Lembaga Bantuan Hukum untuk dokter

Pentingnya sebuah ikatan alumni untuk memberi perlindungan hukum bagi para lulusan FK di era globalisasi yang penuh dengan badai fitnah, tuntutan, dan sorotan hukum.

Perwakilan Borneo dr. Fachriza Effendi serukan perlindungan terhadap Koas

Ia berharap meskipun baru S.Ked dokter muda juga sudah termasuk alumni yang harus dilindungi.

Mantan KASAD : "Kabar gembira bagi kita semua, kita punya ikatan alumni !"

Mantan KASAD (Kepala Staf Asisten Dosen) Anatomi FK-UMM dr. Yoyok Subagijo sangat antusias dan mendukung pembentukan Ikatan Alumni.

Kamis, 14 Januari 2016

Pernyataan Pers Muhammadiyah Terkait Aksi Teror Bom Jakarta

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengutuk keras aksi pengeboman yang dilakukan di gedung Sarinah di Jakarta, Kamis (14/1).  "Ini menyangkut hajat hidup dan kemanusiaan juga masyaarakat luas. Tindakan itu menyebaban korban jiwa dan meninggalkan duka bagi banyak pihak," ujar Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Kamis (14/1).

PP Muhammadiyah juga menyampaikan duka cita mendalam para keluarga korban yang meninggal akibat perstiwa itu. PP sendiri memberikan pernyataan resmi terkait aksi tersebut di kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta. Selain Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir, hadir juga Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti dan Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqodas.
Muhammadiyah juga mendesak aparat keamanan terutama kepolisian dan Badan Intelejen Negara (BIN) mengusut tuntas motif dan pelaku pengeboman ini secara profesional, obyektif dan seksama serta jujur.  "Polisi hendaknya tidak mengambil kesimpulan terburu-buru dalam menyampaikan informasi mengenai motif dan pelaku pemboman sebelum memiliki bukti kuat dan bisa dipertanggungjawabkan" ujar Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti.
PP Muhammadiyah juga menyampaikan dukungan atas upaya pemberantasan dan pencegahan terorisme oleh pemerintah dengan tetap memperhatikan hak asasi manusia dan praduga tak bersalah serta hukum yang berlaku. MUhammadiyah juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh pemberitaan sebelum jelas kebenarananya. 
"Masyarakat hendaknya tenag dan tidak takut serta mempercayakan sepenuhnya masalah pengamanan pada aparat keamanan," katanya.

Sumber : Republika

Baca Juga :


Setujukah anda dengan "dokter Layanan Primer"(DLP) ?