Majalah klasik pertama di Kedokteran UMM

Masih ingatkah teman-teman akan sampul buku ini ? Bagaimana sejarah terbitnya majalah kontroversial ini ?

dr. Indra S, Sp.THT-KL Terobsesi Aplikasikan Etos Belajar Samurai Pada Mahasiswa FK-UMM

Mengapa beliau terobsesi ? apa saja pengalaman yang beliau dapatkan selama berguru disana ?, selengkapnya lihat laporan khusus disini.

dr. Basirun, MARS Serukan Pentingnya Lembaga Bantuan Hukum untuk dokter

Pentingnya sebuah ikatan alumni untuk memberi perlindungan hukum bagi para lulusan FK di era globalisasi yang penuh dengan badai fitnah, tuntutan, dan sorotan hukum.

Perwakilan Borneo dr. Fachriza Effendi serukan perlindungan terhadap Koas

Ia berharap meskipun baru S.Ked dokter muda juga sudah termasuk alumni yang harus dilindungi.

Mantan KASAD : "Kabar gembira bagi kita semua, kita punya ikatan alumni !"

Mantan KASAD (Kepala Staf Asisten Dosen) Anatomi FK-UMM dr. Yoyok Subagijo sangat antusias dan mendukung pembentukan Ikatan Alumni.

Sabtu, 18 Maret 2017

LAPORAN KEUANGAN "AKU" 2016



Baca Juga :

Senin, 06 Maret 2017

Harapan Dokter : "Kedatangan Raja Salman Bawa Perbaikan Sistem Kesehatan Indonesia"

Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek bersama Menteri Kesehatan Kerajaan Arab Saudi menandatangani nota kesepahaman (MoU) di bidang kesehatan, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, 1 Maret 2017. Penandatanganan MoU dilakukan seusai pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dari Arab Saudi.

"Kerja sama dilakukan untuk memecahkan masalah kesehatan bersama, seperti isu-isu kesehatan nasional dan internasional, terutama soal peraturan kesehatan internasional," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Oscar Primadi dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 2 Maret 2017.

Oscar mengatakan kerja sama itu dilakukan untuk memecahkan masalah kesehatan bersama, seperti isu-isu kesehatan nasional dan internasional, terutama soal peraturan kesehatan internasional. 

Selain itu, kerja sama pun dilakukan dalam hal perekrutan tenaga kerja kesehatan dan profesional kesehatan Indonesia. Untuk menjamin keamanan dan keselamatan jemaah haji atau umrah diperlukan pula adanya kolaborasi di bidang penerapan persyaratan kesehatan. "Persyaratan ini dikeluarkan oleh kementerian kesehatan Arab Saudi untuk haji dan umrah," kata Oscar.

Pengembangan kapasitas sumber daya manusia termasuk pertukaran ahli dan profesional kesehatan, kata Oscar, perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di masing-masing negara. 

"Pertukaran ahli dan profesional ini membuka kesempatan bagi para ahli dan profesional kesehatan di Indonesia untuk meningkatkan pengetahuan, terutama dalam upaya promotif dan preventif, dari mengenali jenis penyakit hingga pengembangan teknologi kesehatan," kata dia.

Ia mengatakan wujud kerja sama Kemenkes Indonesia dan kemenkes Arab Saudi ini dapat dilakukan melalui pertukaran informasi dan pengalaman, kunjungan antarpara ahli dan profesional, pengorganisasian konferensi, seminar, dan pertemuan.

"Setiap pihak akan menanggung biaya pelaksanaan dari kewajibannya berdasarkan MoU yang telah disepakati," kata Oscar.

Sumber : Tempo Online


Setujukah anda dengan "dokter Layanan Primer"(DLP) ?