Sepulang dari Negeri Matahari
Terbit, sedikit banyak jiwa Samurai tertanam pada proses belajar di negeri
tersebut, banyak para dokter bertukar ilmu terutama teknologi yang dapat
diterapkan pada dunia kedokteran Indonesia. Begitu pula yang didapatkan
dr. Indra S. Sp.THT-KL setelah belajar di negeri sakura tersebut. Selama
tinggal disana dosen ahli kesehatan telinga, hidung, tenggorok, kepala, dan
leher tersebut secara langsung menimba ilmu pada para Professor Kedokteran di
sana.
![]() |
Obsesi Etos belajar orang Jepang, dr. Indra Setiawan, Sp.THT-KL |
“Jadi hidup seperti mesin”, kata
dr. Indra sewaktu bertemu alumnikedokteranumm.com di saat sepulang dari negeri
seribu teknologi tersebut sekitar tahun 2009. Pertemuan kembali di saat acara
reuni alumni dan deklarasi AKU Sabtu (9/8/14), beliau tetap sama, selalu
mengenang proses belajar mengajar di sana, sehingga obsesi beliau adalah
menjadikan mahasiswa FK teratur dan disiplin layaknya samurai di masa silam.
“Ketika mereka memulai aktivitas
mereka berkonsentrasi penuh, seperti mesin jadi ya, harus disiplin” begitu
kira-kira apa yang dikenang dari kalimat beliau saat masih “berbau” akademis
Jepang. Sayangnya beliau lupa menyampaikan syarat khusus saat penerimaan
kemahasiswaan di Universitas tersebut, yaitu izin untuk beribadah pada Allah,
yaitu shalat lima waktu. Dimana Professor yang tidak mengerti tentang Islam
sering kebingungan saat dr. Indra meninggalkan kelas untuk shalat sekaligus
kagum akan kedisiplinan seorang Indonesia di waktu-waktu shalat lima waktu
tersebut. Beliau berpesan kepada mahasiswa yang akan belajar di negeri sakura
tersebut untuk tebal iman dan menyampaikan syarat agar dapat beribadah sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing di formulir pendaftaran masuk.
“Ya mereka sangat terbuka, jadi
cantumkan saja syaratnya pada Professor di kolom formulir bahwa kita akan
shalat lima waktu pada jam-jam tertentu, nanti mereka pasti mengerti, jadi
jangan kuatir”. Kata beliau pada alumnikedokteranumm.com. Dan mengenai makanan
tidak perlu kuatir, alumnikedokteranumm.com mencatat negeri tersebut memiliki
lembaga sertifikasi halal setara dengan MUI. Atau jika tidak, kita cukup makan
makanan vegetarian atau ikan saja, insya Allah halal.
Kembali kepada soal etos belajar
yang disiplin. Alumnikedokteranumm.com pernah mengalami perbedaan beliau
sepulang dari Jepang, yaitu soal mengajar, meskipun santai dan rileks beliau
sedikit banyak terpengaruh kedisiplinan di sana saat menguji mahasiswa FK-UMM,
salah seorang alumni bahkan pernah kena teguran saat ujian karena sedikit
kurang sempurna. Akankah etos belajar samurai yang positif dapat diterima
Mahasiswa FK-UMM dari beliau ?. Kita tunggu saja.
Share This Article
0 komentar:
Posting Komentar