Rabu, 27 Agustus 2014

Perjuangan Raja Alam dr. Fachriza Effendi Dalam Melayani Masyarakat

Sebagai dokter tidaklah semudah yang dibayangkan, ruangan ber-AC bagi anggapan sebagian orang yang menganggap berprofesi sebagai dokter jauh dari suka-duka. Apakah anggapan ini selamanya benar secara absolut ?, baiklah kita simak saja pengalaman dr. Fachriza Effendi yang ditemui alumnikedokteranumm.com di lokasi tempat beliau mengabdikan diri.

Ini merupakan kisah nyata yang terjadi pada sejawat kita, dr. Fachriza Effendi dalam menjalanakan tugas sebagai dokter. Mari kita simak ceritanya.

Kata orang penampilan memang bisa menipu, jembatan awalnya terlihat kokoh, namun begitu ambulan lewat ban belakang langsung terperosok.



Inilah yang terjadi pada saat Pusling (puskesmas keliling)
Raja Alam dr. Fachriza Effendi
Aku bekerja pada UPT Puskesmas Pugaan, Kecamatan Pugaan, Kabupaten Tabalong sebagai dokter PTT. Kalau dihirung-hitung sudah lebih dari 2 tahun aku mengabdikan diriku di tanah kelahiranku. Pagi itu di tanggal 26 Agustus 2014 pada awalnya semua masih berjalan seperti biasa, begitu datang langsung duduk di belakang meja Poli Umum dan melakukan pelayanan seperti biasa. Begitu jam menunjukkan pukul 11.00 WITA, petualangan pun di mulai. Ambulan sudah terparkir di depan Puskesmas. Petualangan ini diberi judul Pusling Pampanan, karena tujuan kami adalah Desa Pampanan berkisar sekitar 25 menit perjalanan atau kurang lebih berjarak 8 KM dari UPT Puskesmas Pugaan, dengan kondisi jalan yang bagus pada awalnya, makin ke ujung makin banyak "gelombang dan cobaan". 


Salah satunya adalah jembatan yang merupakan kolaborasi kayu ulin dan batang pohon kelapa. Kata orang penampilan memang bisa menipu, jembatan awalnya terlihat kokoh, namun begitu ambulan lewat ban belakang langsung terperosok. Ternyata rantai pengikat batang pohon kelapa putus, sehingga membuka celah yang menyebabkan ban terperosok. Al hasil Ambulan didorong 8 personil yang bertugas. Alhamdulillah sekali dorongan penuh sudah cukup untuk lepas dari belenggu jembatan. Perjalanan pun dilanjutkan dan kami tiba di rumah Sekretaris Desa Pampanan yang pada hari itu menjadi tuan rumah Pusling. 
 
Dorongan Hati Nurani
Alhamdulillah lagi, kedatangan kami di sambut oleh hidangan makan siang, lumayan lah bisa mengganti tenaga yang terpakai saat mendorong ambulan. Selanjutanya sampailah pada acara inti yaitu pengobatan yang berlangsung sebagai mana biasa dan akhirnya kami pun kembali pulang melewati jalan yang sama, jembatan yang sama. sekarang sudah lebih berpengalaman, tancap gas langsung tembus. Setibanya di Puskesmas, Petualangan pun selesai.


Share This Article


0 komentar:


Setujukah anda dengan "dokter Layanan Primer"(DLP) ?