Minggu, 05 November 2017

KEKERASAN PADA DOKTER MUDA DAN WARTAWAN OLEH OKNUM PEJABAT YANG SAMA

Kekerasan yang terjadi pada seorang dokter muda yang sedang bertugas di RSUD Sampang Madura telah menjadi viral. Beberapa pihak menghubungkannya dengan tabiat/karakter oknum tersebut yang memang bukan hanya sekali dilakukan. Tercatat oknum tersebut melakukan tindakan kurang terpuji berupa hal yang tidak menyenangkan pada oknum selain dokter yakni wartawan berikut beritanya :

Ketua AKD Sampang Arogan, Pukul Wartawan Saat Dikonfirmasi

SAMPANG, beritalima.com – Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Sampang, H. Abdullah Hidayat, bersifat arogan saat dikonfirmasi. Bahkan dirinya sempat memukul wartawan saat ditanya mengenai pekerjaannya yang diduga tumpang tindih, Selasa (06/06/2017).
Hal itu berawal saat Hadi, wartawan beritalima.com bersama Hoiry, wartawan lintasmadura.com Rabu kemarin, meminta kejelasan terkait adanya dugaan tumpang tindih dalam pekerjaan yang di tangani ketua AKD tersebut.
“awalnya kami ingin meminta kejelasan terkait pekerjaan tersebut, tapi pihaknya malah marah dan menganggap pihaknya mengerti terhadap pekerjaan awak media” Jelas Hoiry pada beritalima.com.
Lebih Lanjut Hoiry menjelaskan, “ketua AKD tersebut sempat memegang Leher baju saya dan menampar, beruntung dapat saya tepis” Jelasnya.
Sementara Subaidi, CEO. Media Lintas Madura menyayangkan tindakan dari sosok AKD tersebut. Menurutnya wartawan meminta kejelasan atau konfirmasi merupakan hal yang wajar dan sudah merupakan tugasnya selaku kuli tinta.
“konfirmasi atau meminta kejelasan itu merupakan tugas dari seorang wartawan, dan kami sangat kecewa melihat sikap dari seorang pemimpin Kepala Desa (Kades) Kabupaten Sampang tersebut. Mestinya, jika dirinya tidak berkenan dikonfirmasi dirinya harus menolak secara wajar yakni tanpa kekerasan” pungkasnya. (Tim)
sumber : https://www.beritalima.com/2017/06/06/ketua-akd-sampang-arogan-pukul-wartawan-saat-dikonfirmasi/
 Berita yang sedang viral :
 IDI Bangkalan Kecam Persekusi Terhadap Dokter di Sampang
 Puluhan dokter yang tergabung dalam Ikatan dokter Indonesia, Bangkalan, tadi pagi bertempat di gedung Ratho Ebhu, Bangkalan menggelar aksi damai dengan membubuhkan tanda tangan di atas petisi menolak segala bentuk kekerasan yang terjadi terhadap dokter dan tenaga medis yang bertugas.
Aksi ini dilakukan sebagai wujud solidaritas kalangan profesi dokter sekaligus mengecam aksi kekerasan fisik, yang terjadi pada tanggal 22 Oktober 2017, di IGD RSUD Sampang, yang menimpa salah satu dokter yang sedang melaksanakan kegiatan profesi menolong pasien.

Inilah video rekaman CCTV yang viral di beredar melalui grup whatsaap terkait kejadian tersebut.  

Dr Farhat Suryaningrat Ketua IDI Bangkalan berharap, "Ke depan tidak ada lagi kekerasan yang terjadi pada dokter yang sedang menjalankan tugas profesi karena tugas profesi ini merupakan tugas mulia sebagai dokter, etika dan ikhtiarnya adalah berusaha dan semua sudah ada SOPnya. Kita tidak boleh main hakim sendiri dan kami menyayangkan tindakan tersebut dan sudah dipasrahkan ke IDI wilayah untuk ditindaklanjuti," 

Sehingga ke depan untuk menghindari hal tersebut, terjadi di daerah lain, utamanya di kalangan profesi dokter, perlu adanya perlindungan hukum bagi dokter dalam melaksanakan tugas profesinya.(end)
 
Sumber :  pojokpitu.com/baca.php?idurut=54819

Baca Juga :


Share This Article


0 komentar:


Setujukah anda dengan "dokter Layanan Primer"(DLP) ?