Minggu, 08 November 2015

Alhamdulillah, Acara Bertema LGBT di Malang ini Akhirnya Dibatalkan

Umat Islam khususnya yang berada di kota Malang sempat resah tatkala sebuah acara yang ternyata merupakan dukungan terhadap LGBT atau Lesbian, Gay, Biseksual, and Transgender yang tentu saja diadakan secara terang-terangan apalagi di sebuah institusi Universitas Negeri ternama di Indonesia akan berlangsung. Perhatikan judul dari acara tersebut, terkesan indah dan mengusung kaum minoritas yang tersisihkan. Terlihat manis namun sejatinya acara tersebut tidak ubahnya mendukung sebuah kemerosotan moral yang nyata dimana manusia lebih rendah dari binatang.


Judul acara tersebut adalah "Brawijaya International Youth Forum 2015". Yang menyedihkan adalah acara tersebut tepat diadakan pada tanggal 10 November 2015 dimana pada hari itu adalah hari Pahlawan yang memerdekakan NKRI. Sungguh miris pengorbanan para pejuang kita yang dibayar dengan darah ternyata Negeri mereka di masa depan banyak yang memyukai sesama jenis.

Pertolongan Allah datang melalui perantaraan Rektor
Adalah rektor Universitas Brawijaya Malang Prof. DR. Ir. M. Bisri MS yang segera mengambil tindakan tersebut. Beliau kecewa terhadap panitia yang tidak mengajukan izin kepada kampus dan asal membuat acara tanpa mempertimbangkan konteksnya, menurut beliau itu adalah acara ilegal yang tak bermoral. Dengan beredarnya pamflet tersebut sudah membuktikan acara yang disusupi kaum kafir dan liberal itu bertujuan untuk mengikis akidah manusia hingga titik rendah binatang. Salah seorang staf rektorat mengungkapkan salah satu alasan dilarangnya acara tersebut karena negara Indonesia berpenduduk yang memeluk agama. Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, tidak satupun sebuah agama yang memperbolehkan LGBT.

Dalam Islam sendiri perbuatan umat Nabi Luth yang membangkang itu disebut beberapa kali dalam al Quran. Sejatinya syarat sah dari pernikahan itu adalah laki-laki dan perempuan. Bukankah sejenis sehingga barangsiapa yang mengahalalkan pernikahan tersebut berarti telah keluar dari agama Islam. Sebagai mana diketahui acara tersebut mengundang tokoh-tokoh liberal dan komnas HAM seperti DR. Dede Utomo yang merupakan juga aktivis LGBT. Tidakkah janggal seorang aktivis HAM malahan justru menyesatkan manusia hingga melanggar HAM yaitu hak untuk menjalani pernikahan yang sesuai yakni antara laki-laki dan perempuan ? (dnk)



Share This Article


0 komentar:


Setujukah anda dengan "dokter Layanan Primer"(DLP) ?