Majalah klasik pertama di Kedokteran UMM

Masih ingatkah teman-teman akan sampul buku ini ? Bagaimana sejarah terbitnya majalah kontroversial ini ?

dr. Indra S, Sp.THT-KL Terobsesi Aplikasikan Etos Belajar Samurai Pada Mahasiswa FK-UMM

Mengapa beliau terobsesi ? apa saja pengalaman yang beliau dapatkan selama berguru disana ?, selengkapnya lihat laporan khusus disini.

dr. Basirun, MARS Serukan Pentingnya Lembaga Bantuan Hukum untuk dokter

Pentingnya sebuah ikatan alumni untuk memberi perlindungan hukum bagi para lulusan FK di era globalisasi yang penuh dengan badai fitnah, tuntutan, dan sorotan hukum.

Perwakilan Borneo dr. Fachriza Effendi serukan perlindungan terhadap Koas

Ia berharap meskipun baru S.Ked dokter muda juga sudah termasuk alumni yang harus dilindungi.

Mantan KASAD : "Kabar gembira bagi kita semua, kita punya ikatan alumni !"

Mantan KASAD (Kepala Staf Asisten Dosen) Anatomi FK-UMM dr. Yoyok Subagijo sangat antusias dan mendukung pembentukan Ikatan Alumni.

Sabtu, 19 Maret 2016

AKU berbela sungkawa kembali dr. Meyliana Primavita yang telah gugur saat menjalankan Internship

Setelah beberapa hari berjuang melawan penyakit yang didapatkannya akibat kelelahan bekerja sebagai dokter internship, dr. Meyliana primavita meninggal dunia. Beliau adalah alumni Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Samarinda. Berikut adalah pesan duka cita berantai yang sampai pada redaksi alumnikedokteranumm.com
 

Innalillahi wa innailaihi rajiun

Mengucapkan Duka cita yang mendalam, 
atas gugurnya kembali salah seorang putra bangsa 
Pejuang muda, adik kita Dokter Internship kota balikpapan angkatan november 2015, dr Meyliana primavita

Alumni Universitas Mulawarman Kalimantan Timur pagi ini jam 9.25 wita. 18 Maret 2016


Semoga mendapat tempat yang mulia disisi Allah SWT, 
Keluarga yang ditinggalkan diberi kemudahan dan ketabahan

Aamiin Ya Allah

Baca Juga :

Selasa, 08 Maret 2016

Indonesia Bebas Polio, Beginilah aksi Para dokter AKU pada Hari Pekan Imunisasi Nasional (PIN) 2016

Selasa 8 Pebruari 2016 tadi pagi telah diadakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) untuk anak-anak Indonesia bebas dari penyakit Polio. Sebagaimana dilaporkan oleh WHO pada regional Asia Indonesia telah berhasil bebas polio melalui program pemerintah. Imunisasi gratis ini diberikan kepada para anak-anak untuk memberantas penyakit polio yang berbahaya. Untuk orang tua yang belum sempat membawa putera-puterinya ke pusat layanan kesehatan terdekat. Besok masih ada kesempatan hingga tanggal 15 Maret 2016.

Penyakit ini sangat berbahaya karena menyerang sistem saraf terutama pada anak usia sekolah di bawah 15 tahun. Karena itulah pemerintah dengan sigap merespon apa yang dicanangkan organisasi kesehatan dunia untuk memberantasnya. Komitmen itu terus berlanjut meskipun situasi politik berubah dengan cepatnya. Imunisasi ini harus tetap dilakukan. Berikut aksi para dokter AKU yang dengan sabar memberikan layanan vaksin bagi anak-anak Indonesia.

dr. Fachriza Effendi Bersama tim bebas Polio di Puskesmas Tanjung Kalsel
Kepala daerah turut mensukseskan acara

Dijelaskan dulu prosesnya pada masyarakat termasuk kehalalan dari produk vaksin


Adik kembar ini minta duluan

Sampai harus dipegangi karena menangis terus

Ampun tante dokter ... :)

Saya sudah gosok gigi tante dokter ...

Udah-udah sekali aja dah cukup ga boleh nambah lagi

Si kembar juga minta lagi, waduh ...

Maaf bu dokter saya sudah gosok gigi lho

Selfi lagi sebelum sesi kedua

Eh mangap dulu nanti masuk hidung ...

Duh jempolnya jangan digigit

Awalnya takut jadi manut

Macet ... ha ... ha ...

Jemput bola langsung ...

Mbaknya sabar banget ya ...

Sekarang lengkap dengan squadnya biar ceria seragam putih-putihnya disimpan dulu




Baca Juga :

Dr. Citra Wahyudi, Sosok dibalik kemenangan Tim Sepakbola PON Kaltim atas Semen Padang FC

Hari minggu tanggal 6 Maret 2016 alumnikedokteranumm.com bertemu dengan seorang yang ramah dan bersahaja diantara para pemain muda Sepakbola PON Kaltim. Piala Gubernur Kaltim 2016 telah bergulir saat itu Tim PON Kaltim menghadapi tim raksasa Semen Padang FC yang sangat berkelas dikenal baik dari susunan tim pemain maupun kestabilan dari finansialnya. Diatas kertas pemain-pemain Semen Padang FC jauh diatas rata-rata pemain dari PON Kaltim. Diperkuat pemain ISL berpengalaman hingga tiga pemain Asing yang berkemampuan lebih, ditambah pelatih fenomenal yang berpengalaman Bung Nil Maizar. Tapi apa yang terjadi diluar dugaan. Tim PON Kaltim FC yang berseragam hitam mampu unggul tipis 0-1 atas Semen Padang FC. Beberapa kali serangan menakutkan menyentuh tiang gawang dari tim Borneo FC namun semangat mereka mampu mengubah anggapan sinis para penonton.

dr. Citra Wahyudi
Banyak faktor kekalahan Semen Padang FC, antara lain keberuntungan dan semangat muda dari tim PON Kaltim. Anak didik dari Bapak Eddy Simon Badawi ini ternyata berhasil membuat penonton layar kaca terbelalak sejenak melalui gol yang diciptakan Rezam Baskoro pada menit 69. Terlihat beberapa kali tim PON Kaltim kerepotan menghadapi serangan-serangan Kebau Sirah mulai dari tendangan Taffarel yang mampu dihalau kiper muda Yudha. Ternyata anak asuh dari Pak Eddy ini melakukan taktik merapat dan membuat frustasi Semen Padang hingga babak pertama berakhir. Mereka mencuri gol pada menit ke 69 melalui serangan balik, memanfaatkan kesalahan pemain tengah Semen Padang yang terlalu agresif memborbardir gawang Yudha.

Ilustrasi : bola.com
Dibalik tubuh yang sehat dan fisik yang prima tentunya ada seseorang yang turut menjaga aktivitas atlet pemain hingga menjelang pertandingan. Sosok itu tentunya paham stamina rata-rata pemain muda yang masih hijau soal pengalaman karena itulah patut diacungi jempol seluruh pemainnya relatif sehat tanpa cedera serius. Pola makan dan pola tidur menjadi fokus utama para atlet tersebut. Terlihat sederhana namun pelaksanaannya sangat rumit dan memerlukan ketekunan dan kesabaran mengingat kedisiplinan pemain muda masih perlu diingatkan. Sosok yang dimaksud adalah dr. Citra Wahyudi, dokter tim yang berperan aktif menjaga mereka bersama official. Semoga tim sepakbola dI Indonesia tidak melupakan peranan dokter yang strategis karena itu salah satu kunci keberhasilan atlet. Sebagaimana kita tahu, Indonesia tertinggal dalam hal kedokteran olahraga dikarenakan kesempatan dan pengesampingan fokus dari atlet itu sendiri, terutama sepakbola yang secara kasat mata fokus pada anggota gerak yakni kaki dan sendi, padahal seluruh anatomi fisiologis dari tubuh atlet harus diperhatikan, baik pembinaan fisik maupun mental.

Baca Juga :


Setujukah anda dengan "dokter Layanan Primer"(DLP) ?