Majalah klasik pertama di Kedokteran UMM

Masih ingatkah teman-teman akan sampul buku ini ? Bagaimana sejarah terbitnya majalah kontroversial ini ?

dr. Indra S, Sp.THT-KL Terobsesi Aplikasikan Etos Belajar Samurai Pada Mahasiswa FK-UMM

Mengapa beliau terobsesi ? apa saja pengalaman yang beliau dapatkan selama berguru disana ?, selengkapnya lihat laporan khusus disini.

dr. Basirun, MARS Serukan Pentingnya Lembaga Bantuan Hukum untuk dokter

Pentingnya sebuah ikatan alumni untuk memberi perlindungan hukum bagi para lulusan FK di era globalisasi yang penuh dengan badai fitnah, tuntutan, dan sorotan hukum.

Perwakilan Borneo dr. Fachriza Effendi serukan perlindungan terhadap Koas

Ia berharap meskipun baru S.Ked dokter muda juga sudah termasuk alumni yang harus dilindungi.

Mantan KASAD : "Kabar gembira bagi kita semua, kita punya ikatan alumni !"

Mantan KASAD (Kepala Staf Asisten Dosen) Anatomi FK-UMM dr. Yoyok Subagijo sangat antusias dan mendukung pembentukan Ikatan Alumni.

Jumat, 26 September 2014

KURSUS ECG di UMM

Alhamdulillah, dengan puji syukur kepada Allah SWT, rekan sejawat mengadakan pelatihan untuk membaca Elektrocardiografi di RS UMM tanggal 8-9 Oktober 2014. Melalui pendekatan bahasa yang mudah insha Allah lebih mudah dipahami dalam praktek keseharian. Dengan biaya yang cukup terjangkau kita akan dilatih selama dua hari oleh para pakar guru besar yang berpengalaman Seperti dr. Dadang, Sp.JP, dr. Sasmojo, Sp.JP, dr. Novi, Sp.JP. Kemudian untuk penstabil adalah dr. Isbandiyah, Sp.PD, dan dr. Medy Setiawan, Sp.PD yang akan memberikan keterangan atau penerjemah terhadap keseharian klinik dokter dengan bahasa yang mudah. Untuk itu sepantasnya kita mengikuti acara tersebut, kontak person segera hubungi Ibu Patmawati 08125243720. Mari datang ke CDME : Kursus ECG



Senin, 08 September 2014

Tukang "Ngobatin" Orang Naik Haji Series

Memenuhi panggilan Allah untuk melaksanakan ibadah Haji adalah anugerah yang diidamkan setiap Muslim tak terkecuali juga para dokter alumni Kedokteran UMM. Memenuhi tugas dari Kementrian Kesehatan yang diberi mandat untuk melindungi para jamaah Haji yang berasal dari tanah air agar tetap dapat menjalankan ibadah dengan tenang di tanah suci. Dikarenakan masalah kesehatan memang menjadi salah satu hal yang utama dalam penyelenggaraan ibadah tersebut di tahun ini.
dr. Medy Setiawan, Sp.PD bersama petugas medis lain di
Sektor 1 Mahbas Jin

Salah satunya karena adanya ancaman virus ebola yang sedang diwaspadai dewasa ini. Kembali pada keikutsertaan alumni yang berperan dalam pelaksanaan ibadah Haji atau petugas yang ditugaskan di tempat- tempat tertentu yang khusus melayani para jamaah dari tanah air. Pada pelaksanaannya alumni dapat memilih dua diantaranya yaitu TKHI (Tenaga Kerja Haji Indonesia) atau PPHI (Petugas Pelaksanaan Ibadah Haji Indonesia). Nah apa saja bedanya ?

TKHI (Tenaga Kesehatan Haji Indonesia)
Dokter pada tenaga kesehatan ini adalah bebas dan boleh siapapun asalkan memenuhi syarat antara lain:
-          Mempunyai sertifikat ATLS, ATCLS, ACLS, GELS.
-          Memiliki Surat  Izin  Praktek (SIP), melakukan praktik kedokteran dengan rekomendasi Dinas Kesehatan setempat.
Yang pada musim-musim Haji bertugas sekali kemudian pulang ke tanah air dan digantikan oleh dokter lain pada musim selanjutnya. Intinya adalah petugas kesehatan yang menyertai jemaah haji dalam kelompok terbang (Kloter).

PPIH (Petugas Pelaksanaan Ibadah Haji)
Dokter pada petugas pelaksanaan ini memiliki spesifikasi tertentu yakni:
-          Dokter spesialis : Penyakit Dalam,  Jantung Pembuluh Darah,  Paru, Kesehatan  Jiwa, Saraf dan Bedah.
-          Dokter Gigi.
-          Dokter Umum : Bertugas di IGD, ICCU dan ICU.
-          Khusus untuk Mekkah, diutamakan yang pernah bertugas sebagai PPIH.
Dokter pada petugas pelaksanaan Ibadah Haji ini bertugas lebih lama dan dikontrak dalam jangka waktu tertentu untuk ditempatkan dibawah kementrian Kesehatan. Intinya adalah tim yang bertugas di Arab saudi selama kurang lebih 3 bulan. 

Berikut aksi – aksi mereka yang tertangkap kamera;
1. Menangani kasus penjambretan
 Anggota Kopassus Grup C TNI-AD ini bertugas di Madinah saat terjadinya laporan penjambretan di area Masjid Nabawi. dr. Heifan yang bergabung bersama intelejen yang diterjunkan di titik-titik tertentu selain bertugas sebagai tim kesehatan, juga bertugas mengawal para Jamaah Haji yang akan beribadah di Masjid Nabawi. Kemampuan militernya sudah diakui secara Internasional.

2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD di Madinah KSA memeriksa pasien yang memiliki penyakit sejak dari Tanah Air
 Sebagai ahli penyakit dalam, kemampuannya sudah tidak perlu diragukan lagi, guru dari alumni sekalian yang ada pada AKU ini turut membantu pemerintah dalam menjaga kesehatan para orang tua yang kesehatannya sedikit terganggu saat melakukan ibadah Haji, Ia berharap para orang tua tersebut dapat melanjutkan ibadahnya.
3. Penunjuk Jalan Jamaah yang tersesat
 Kembali kepada fungsi intelejen yang bertugas mengamankan, mengawal, juga melindungi jamaah dari Indonesia yang tersesat, dr. Heifan juga sudah pasti memiliki lisensi kegawatdaruratan medis seperti ACLS dan ATLS, yang membedakannya dengan pengawal dari kesatuan lain dari segi kemampuan. Nah, menurut salah seorang alumni senior ada beberapa alumni lagi yang bertugas sebagai TKHI antara lain dr. Umi (2001), dr. Maulida (2002), dan para alumni yang belum tersebut satu-persatu.

RSML MENGAJAK BERKARIR DI KOTA SOTO





Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan yang terletak di kota yang terkenal soto dan tahu campurnya semakin mengekspansi dan memperbesar pelayanannya, untuk itu mengajak para alumni sekalian untuk bergabung bersama hingga meramaikan kota yang terkenal akan penduduknya yang ramah tamah dan saling tolong menolong, juga tata kotanya yang terlihat rapi dan teratur. Berikut ini adalah kualifikasinya yang sudah pasti terpenuhi oleh anggota AKU.

Assalamualaikum warah matullahi wabarakatuh

mohon diinformasikan ke jejaringnya

Dalam rangka memenuhi Sumber Daya Insani Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan, maka kami memberikan kesempatan kepada Anda untuk bergabung di RS. Muhammadiyah Lamongan pada posisi :
  1. Dokter (Profesi Dokter)
  2. Perawat (D3, S1 Profesi Ners)
  3. Radiologi (D3)
  4. Fisioterapi (D3)
  5. Rekam Medis (D3, S1)
  6. Statistika (S1)
  7. Akuntansi (S1)
  8. Manajemen  (S1)
--
RS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
Jl Jaksa Agung Suprapto 76 Lamongan 62215
Telp : 0322 - 322834, 08885035624, 08123082211, 08113520414, 081554700237, 087856269222 (PABX)
Faks : 0322 - 314048

Jumat, 05 September 2014

Kemana melegalisir STR Dokter ?

Pertanyaan ini muncul ketika seorang dokter mendapati pengumuman dimana personel dokter tersebut diminta mengumpulkan STR (Surat Tanda Registrasi bagi Dokter) untuk melengkapi persyaratan tertentu, semisal pendataan ataupun mengikuti seleksi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil).
Tanda tangan, suatu hari salah satu darinya mempunyai kekuatan legalisir
Garuda Emas, Tanda keaslian STR
Berdasarkan undang-undang peraturan pemerintah suatu dokumen yang terlegitimasi dari pejabat yang berwenang menjadi berkekuatan hukum setara dengan aslinya pada saat melihat dokumen tersebut. Pendelegasian Negara tersebut diberikan kepada pejabat yang berwenang ataupun instansi yang mengeluarkannya. Sehingga secara otomatis dokumen tersebut sah di mata hukum.
Ilustrasi
Kembali pada soal STR dokter yang menjadi masalah saat ini, pelegalan dokumen tersebut sudah menjadi satu paket dari STR yang secara "monopoli" satu-satunya tempat mengeluarkannya yaitu di Jakarta yang menjadi pusat penerbitan dokumen tersebut yang disahkan langsung oleh negara. Terlihat dari lambang Garuda Pancasila Emas pada lembaran tersebut dan bertuliskan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tempat dokter tersebut mengabdi, meskipun orang asing sekalipun.

Sehingga pada hakikatnya surat tersebut menjadi sangat sakral sebagai bentuk penghormatan terhadap profesi kesehatan yang terdaftar secara resmi. Begitu takutnya akan keaslian dokumen tersebut membuat para dokter bertanya-tanya, bahwa satu paket tersebut berisi empat lembar dokumen yakni STR, beserta 3 lembar kopiannya yang secara sah memiliki stempel mutlak dikeluarkan kolegium yang menyatakan dokumen tersebut sesuai dengan aslinya. Sehingga untuk memberi izin seorang dokter untuk berpraktek, maka dokter tersebut meninggalkan kopian resmi yang berjumlah 3 tersebut kepada kantor IDI di wilayah tempat dokter tersebut berpraktek.

Maka jika IDI tersebut telah berkoordinasi pada kementrian Kesehatan setempat, maka sudah seharusnya dapatlah IDI dengan mengatasnamakan hukum dapat memberi backup berupa pernyataan tentang keaslian dokumen anggotanya meski telah difotokopi. Mengingat pada pendaftaran CPNS tersebut jika beresiko untuk hilang atau tercecer, maka STR yang hilang tersebut tidak merugikan dokter yang bersangkutan. Pada dasarnya jika STR kopian yang dikeluarkan kolegium berjumlah 3 lembar, maka STR tersebut sayang jika digunakan untuk pendaftaran yang beresiko untuk tidak kembali pada pemiliknya dalam bahasa kasar disebut hilang.

Ketika hilang STR tersebut maka dokter  akan mengalami masalah pengurusan penerbitan kembali yang  sangat merepotkan. Maka sudah sepantasnya pejabat apapun dapat memverifikasikan suatu dokumen yang ketika beliau menandatangani suatu dokumen tersebut maka siap mempertanggung jawabkan/back up dokumen tersebut sesuai dengan aslinya. Tulisan itu tertera pada setiap lembaran salinan dokumen yang menyatakan "Salinan sesuai dengan aslinya" disertai tanda tangan pejabat yang melihatnya bahwa itu benar identik dengan dokumen asli. Pejabat yang berwenang tersebut antara lain:
1. Ketua Kolegium
2. Sekjend Kolegium
3. Ketua IDI Pusat dan Wilayah
4. Kepala Dinas Kesehatan Setempat
5. Kepala Instansi dimana dokter tersebut bertugas

Diluar daripada pejabat diatas dapat pula dilegalisir oleh pejabat yang memberi jaminan bahwa lembaran tersebut ada dan sesuai dengan aslinya. Jika hal itu ditolak maka tetap kuat karena dimiliki kekuatan hukum untuk mempertanggung jawabkannya di depan pengadilan karena pejabat tersebut berani dan sangat bertanggung jawab melegalkan salinan surat, yang wajiblah dokter pemohon legalisasi tersebut untuk berterima kasih padanya. Atau opsi lain adalah mengikhlaskan salinan STR yang berasal dari kolegium untuk hilang dan menunggu penerbitan STR baru yang dikeluarkan setiap 5 tahun sekali.

Kamis, 04 September 2014

Lowongan Kerja, PT.HERCA "bidik" Alumanita yang berminat dalam Kecantikan

Sebagai lulusan Fakultas Kedokteran UMM,yang memiliki etos kerja, dan kedisiplinan yang tinggi hendaknya dapat bekerja di manapun. Berikut salah satu lowongan bagi para alumanita yang tertarik dalam bidang kecantikan.

HERCA GROUP, adalah distributor terkemuka perawatan kulit
(skin care), mesotherapy, spa, pelatihan, dan peralatan elektronik medis dengan agen hampir setiap bagian dari wilayah Indonesia. Misi kami adalah untuk meningkatkan kualitas hidup melalui teknologi canggih.

Narsistik, bentuk kepribadian alamiah manusia untuk mempercantik diri
Sebagai  bagian dari perusahaan tantangan peluang karir kami, kami sedang mencari orang yang dinamis untuk bergabung dengan kami sebagai posisi:

Dokter
sebagai Trainer dan Pemasaran pada  Laser & Divisi Perlengkapan kecantikan lainnya

Berikut kualifikasi
atau persyaratannya:

Perempuan Lajang / Menikah
Lulusan baru (fresh graduate) dipersilakan mengikuti
Memiliki pengalaman adalah keuntungan
Penampilan menarik, tinggi dan berat badan proporsional, rajin, ramah, memiliki baik keahlian interpersonal dan komunikasi

Jam kerja:
waktu penuh (full time)
Bersedia ditempatkan di Jelambar, Jakarta
Bersedia berada di bawah kontrak
Bersedia untuk bepergian

Kami menawarkan kesempatan besar untuk berkembang bersama kami dengan gaji yang baik, insentif, dan pengalaman

Jika Anda memenuhi persyaratan kami, silahkan mengirimkan surat aplikasi Anda, CV, foto terbaru, dan salinan sertifikat kualifikasi Anda ke:

carman@hercaweb.com pin 2AD159FA
beatrice@carlaskincare.com

Hormat kami,
HERCA GROUP

Sebagaimana kualifikasi diatas tentunya alumanita UMM dapat memenuhi syarat tersebut dan dapat bergabung bersama. Pada dasarnya bidang kecantikan adalah sesuatu yang menarik dan bernilai, dimana manusia memiliki salah satu sifat tersebut, yaitu narsistik.

Baca Juga:

Sebagai Perantau dr. Anna Mariana Dukung AKU dari Jauh

Sebagaimana yang dialami alumni Kedokteran UMM lainnya (AKU). Alumanita yang kini berada di Provinsi Kalimantan Tengah tetap mendukung program-program dari AKU. Permohonan itupun ditanggapi oleh Amir AKU yang segera memerintahkan stafnya  untuk memberikan kesempatan bergabung bersama pada konferensi harian melalui grup online.

Adalah dr. Nahrulia dari angkatan 2003 yang menemukan dr. Anna Mariana melalui jejaring sosial yang kemudian turut mengundangnya dengan mengajukan permohonan penggabungan kepada Amir AKU dr. Dedy Irawan. Amir AKU melalui tangan kanannya dr. MFR yang juga menjabat sebagai Ajun Pembantu Dekan III dibawah dr. Iwan Sys, Sp.KJ segera memasukkan hasil temuan dari dr. Nahrulia tersebut untuk bergabung bersama.
dr. Anna Mariana bersama gadis kecilnya Nayra
dr. Anna Mariana disambut dengan sukacita oleh para anggota Dewan Kehormatan Alumni dengan rasa haru yang mendalam. Saat diminta pendapatnya oleh Divisi Intelejen Sub Bagian HAMAS (Hubungan AKU dengan Masyarakat), dengan perasaan haru biru dr. Anna menjawabnya melalui sambutan sederhana.

"Sebagai pengembara yang merantau di Pulau orang saya mendukung sepenuhnya pokoknya, lanjutkan ...". Kata dokter Alumanita tersebut dengan rasa haru.

"Perantauan tiada akhir.. hehee.. sudah jadi direktur ya di Hanau" sahut Amir AKU
"Wuih langsung dibalas ketuanya salam hormat pak ketua..wkwk...jadi direktur rumah tangga saja saya sudah mumet apalagi jadi direktur di Hanau ... aguz suzeno (dr. Agus Suseno, Red) tuh yang sudah jadi Kades di Sandul". Sahut dr. Anna dengan penuh canda tawa, diikuti para anggota dewan lainnya.

Sebagaimana yang kita ketahui daerah damai yang bernama Hanau adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Indonesia. Luas daerah yang masih alami itu 1.135 km2 dan berpenduduk kurang lebih 34.957 jiwa. Di kota Seruyan tersebutlah dr. Anna bersama suami tercinta dan gadis kecilnya yang bernama Nayra. Jarak antara kota Seruyan ke Palangkaraya yang merupakan ibukota Kalimantan Tengah sangat jauh dengan darat mencapai 6-7 jam, namun begitulah sebuah pengabdian. Dan jarak terdekat adalah Sampit dan Pangkal Bun itupun juga memakan waktu yang cukup lama.

Saat dr. Anna Mariana meminta Pin Blackberry milik Amir AKU, Isteri dari Amir AKU dr. R. Fadilla secara spontan menjawabnya.

 "Pak boz ga punya pin bb bu Anna ..." sahut Ibu AKU itu dengan tersenyum. diikuti tawa anggota dewan lainnya.

Setujukah anda dengan "dokter Layanan Primer"(DLP) ?