Majalah klasik pertama di Kedokteran UMM

Masih ingatkah teman-teman akan sampul buku ini ? Bagaimana sejarah terbitnya majalah kontroversial ini ?

dr. Indra S, Sp.THT-KL Terobsesi Aplikasikan Etos Belajar Samurai Pada Mahasiswa FK-UMM

Mengapa beliau terobsesi ? apa saja pengalaman yang beliau dapatkan selama berguru disana ?, selengkapnya lihat laporan khusus disini.

dr. Basirun, MARS Serukan Pentingnya Lembaga Bantuan Hukum untuk dokter

Pentingnya sebuah ikatan alumni untuk memberi perlindungan hukum bagi para lulusan FK di era globalisasi yang penuh dengan badai fitnah, tuntutan, dan sorotan hukum.

Perwakilan Borneo dr. Fachriza Effendi serukan perlindungan terhadap Koas

Ia berharap meskipun baru S.Ked dokter muda juga sudah termasuk alumni yang harus dilindungi.

Mantan KASAD : "Kabar gembira bagi kita semua, kita punya ikatan alumni !"

Mantan KASAD (Kepala Staf Asisten Dosen) Anatomi FK-UMM dr. Yoyok Subagijo sangat antusias dan mendukung pembentukan Ikatan Alumni.

Senin, 23 Januari 2017

Terima Kasih Puspa Indah, Kenangan Alumni Malang - Jombang

Terima kasih Puspa Indah, nama ini sudah melekat dalam ingatan alumni Universitas Muhammadiyah Malang khususnya Fakultas Kedokteran. Bus Legendaris inilah yang selalu setia mengantarkan kami menuju kota Jombang khususnya Puskesmas seluruh kabupaten Jombang dan RSUD kota Jombang tempat para mahasiswa kedokteran mengabdikan diri dalam keilmuannya.

Rute Malang-Jombang satu-satunya memang dilalui oleh Bus ini, banyak kenangan manis yang tentunya para mahasiswa mengalaminya. Canda, tawa, semamg, sedih semua terekam dalam memori indah perjalanan mereka. Ada yang berhasil menjadi seorang dokter, dan perawat dengan perjalanan yang dilalui bersama bus ini. Lekukan jalan-jalan, bukit-bukit, sawah-sawah hijau menguning hingga sungai-sungai di lembah selama perjalanan selalu teringat dalam ingatan yang tak terlupakan.

Tidak memakai bus yang mewah, hanya kendaraan sederhana dengan tarif yang murah, tanpa VIP dan fasilitas mewah sudah cukup membuat penumpangnya bahagia. Apakah mengecewakan ? Tidak juga sebagian besar penumpang bahagia dengan ciri khasnya yang artistik dan tradisional, sudah menjadi kebudayaan bagi penduduk yang menghubungkan daerah Malang - Jombang.

Sebagaimana yang diberitakan  otoniaga.com dan beberapa situs seperti forum demokrasi.com, Bus  Puspa Indah yang melayani jalur Malang – Jombang – Tuban dan Malang – Kediri selama lebih dari 30 tahun di awal tahun 2017 berakhir sudah. Hal ini dikarenakan PO Bagong, pesaing ketat mereka ternyata telah membeli seluruh trayek serta bus PO Puspa Indah.

Belum diketahui persis berapa pembelian kurang lebih 66 armada bus jurusan Malang-Jombang-Tuban dan Malang-Kediri tersebut. Lebih mengejutkan lagi, penjualan ini sama sekali tidak diketahui oleh seluruh karyawan bus Puspa Indah, baik mulai dari pengemudi, kernet hingga mekanik serta mandor.

Mereka baru mengetahui saat setiap bus yang melintas di depan kantor dan garasi Puspa Indah di Jalan Soekarno, Kelurahan Dadaprejo, dihentikan oleh perwakilan PO Bagong. 

“Tiba-tiba dihentikan oleh orang yang kita tidak kenal di depan kantor, disuruh turun, katanya bis ini sudah bukan milik Puspa lagi. Tentu saja kita sempat kebingungan, karena di dalam bus masih banyak sekali penumpang,” ujar Odik, sopir Puspa Indah, warga Sumberpucung.

Di dalam kebingungan karena tidak tahu apa yang terjadi, Odik dan kernetnya masuk ke dalam garasi. Ternyata di dalam sudah banyak teman-teman sopir dan kernet yang menunggu penjelasan dari manajemen Puspa Indah.

Saat itulah baru mereka tahu kalau seluruh armada bus Puspa Indah sudah dibeli oleh kompetitor mereka, PO Bagong, kemarin.Beberapa karyawan dan supir bus ini terlihat kecewa dan berharap hak-haknya diberikan. Terima kasih Puspa Indah, terima kasih para supir bus dan asisten supir yang telah menemani kami selama ini, hingga kami berhasil dalam pendidikan kami. (dkn)


Sabtu, 21 Januari 2017

Terharu, Pemimpin Tampan ini Mengapresiasi kerja Petugas Medis saat Sidak di Rumah Sakit

Saat mengunjungi Rumah Sakit di salah satu Provinsi Korea Utara, Diktator muda Kim Jong Un sempat terharu melihat para dokter dan perawat bekerja dengan keras hingga kelelahan melayani orang-orang sakit terutama wanita, anak-anak, dan orang tua. Pemimpin tertinggi itupun mengambil sikap untuk lebih memperhatikan salary atau tunjangan bagi para pekerja medis.


Tidak ada rasa takut bagi anak-anak ketika kedatangan pemimpin mereka itu. Anak-anak kecil menarik tangannya dan mengajaknya bercanda, pun ditanggapi ramah oleh pemimpin tertinggi mereka. Berbeda dengan kedatangan pejabat yang biasanya memarahi petugas medis, pemimpin yang menyukai anak-anak ini justru memanggil manajemen Rumah Sakit untuk memperhatikan kamar tidur pasien dan kamar istirahat petugas medis yang bekerja keras melayani pasien.

Tidak cukup sampai disitu, ia juga meminta mereka mencatat seluruh instruksinya agar tidak ada yang terlewat dan diminta mereka untuk mengulangi hasil tulisan itu didepannya. Setelah puas berkeliling sambil merokok dan memastikan rakyat dan tenaga medisnya mendapat kesejahteraan yang layak ia kemudian masuk mobil sambil melambaikan tangan diikuti hormat dari petugas Rumah Sakit.

Pemimpin Korea Utara yang kontroversial ini dikenal memiliki sisi humanis dalam bidang kesehatan, beberapa kali ia terlihat memantau perkembangan pembangunan Rumah Sakit yang ia bangun dengan memerintahkan Jenderal kepercayaan nya untuk memimpin pembangunan langsung. (dkn)




Setujukah anda dengan "dokter Layanan Primer"(DLP) ?