Informasi yang berhasil dihimpun,
kejadian pemukulan itu terjadi pada Sabtu malam (27/08), Mujib salah
satu Perawat Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Sampang perawat di bagian UGD RSUD Sampang, ditengah kesibukan melayani
banyaknya pasien, ada salah satu pasien asal Kecamatan Kedungdung,
belum sempat terlayani sehingga terjadi kesalah pahaman dengan keluarga
pasien yang berujung pemukulan, merasa dirugikan dirinya bersama pihak
RSUD Sampang melapor pada Polres Sampang.
![]() |
Ilustrasi : keonaran di rumah sakit |
Bagian Humas RSUD Sampang dr. Yuliono
saat dikonfirmasi membenarkan dirinya mendapatkan laporan dari Mujib,
salah satu perawat UGD yang menjadi korban pemukulan.
“Kejadian kekerasan itu benar, dan saya
sangat menyayangkan dengan tindakan yang dilakukan oleh keluarga pasien,
pihak UGD sudah semaksimal mungkin dalam melayani tugasnya tapi karena
banyaknya pasien, pasien yang baru masuk tidak sempat terlayani,
sehingga terjadi kesalah pahaman berujung pemukulan pada korban pada
saat menjalankan tugas Negara memberikan pelayanan kepada masyarakat,
kejadian ini akan menjadi kewenangan rumah sakit dan biar hukum yang
memprosesnya” jelasnya.
Ditempat terpisah Kasat Reskrim Polres
Sampang AKP. Hari Siswo saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan
tersebut, dan saat ini korban masih tahap pemeriksaan. Ditempat yang
sama kebetulan ada korban tapi enggan memberikan komentar sedikitpun.
Sekretaris LSM Gerakan Peduli Rakyat
(Gapera) Sampang Yepi Dridaryanto mengatakan, dirinya menyayangkan
dengan kejadian kekerasaan tersebut, dan berharap agar kasus ini
diproses sesuai hukum yang berlaku.
sumber : http://suaraindonesia-news.com/tak-terima-dipukul-perawat-rsud-sampang-lapor-polisi/
Share This Article
0 komentar:
Posting Komentar