Apa itu NRM ? Non Re-breathing
Masker kah ? mari kita simak liputan berikut.
Berlari adalah salah satu
olahraga yang menyenangkan dan menyehatkan. Bagi sebagian orang dengan berlari
dapat melepaskan kejenuhan dengan bebasnya. Berlari juga dapat dijadikan salah
satu pelepas titik masalah. Olahraga yang murah meriah ini juga merupakan
sumber inspiratif dan saling bersilaturahim terutama bagi para alumni yang
sudah jarang sekali mendapatkan kebersamaan.
![]() |
Mereka berlari mengejar Impian Mereka |
Disebut Malang Run Malang, grup ini beranggotakan hingga puluhan orang yang
berlari sesuai kata hati di hari Khamis malam dan Minggu pagi. Entah darimana
dalil yang dipakai untuk sumber aturan tersebut, yang jelas mereka akan berlari
secara rutin di kedua hari itu. Salah seorang personel AKU yang juga anggota bidang
kajian dan penelitian dr. Yotin Bayu, saat ditemui pada hari minggu (28/9/14),
sangat antusias mengajak para anggota Alumni FK-UMM yang lain untuk
berpartisipasi. Untuk lokasinya mereka biasanya berkumpul dari kampus II UMM,
Kampus Unibraw, hingga Jalan Veteran.
“Ikutan Run Malang Run, Yoookkkk, tiap Khamis malam dan Minggu pagi …
“ Kata Alumanita ini penuh bersemangat. Saat ditanya apa saja kegiatannya. Ia
menjawab santai dan praktis. “Kegiatannya lari saja je … he he …”
Terdengar sederhana, namun kata
lari disini mengandung arti yang mendalam. Apakah itu ?
Lari adalah kata yang unik, memiliki
empat huruf yang dapat menjadi kata induk dan juga kata kerja, jika ditambah
dengan imbuhan ber- maka akan menjadi berlari. Yang bertambah makna makin
dalam. Jika kita terus berlari dengan penuh rasa keinginan bercita-cita maka
secara filosofis energi keberhasilan itu akan muncul. Kita akan segera teringat
pada salah satu rukun haji yaitu sa’I atau berlari dari dua bukit yaitu Shafa
dan Marwah yang berjarak 405 meter. Dalam Qur’an surat Ibrahim ayat 37
dikisahkan bahwa Nabi Ibrahim AS meninggalkan Siti Hajar bersama puteranya Nabi
Ismail yang masih kecil karena mengikuti perintah Allah. Siti Hajar kemudian
berlari diantara kedua bukit tersebut pulang-pergi untuk mencari sumber air
hingga tujuh kali, sampai pada akhirnya Allah memberikan sumber air yang
disebut zam-zam.
Kisah tentang berlari ternyata
memiliki makna yang sangat dalam. Ketika cita-cita kita harus tercapai beberapa
pengorbanan untuk keikhlasan mendapat ridho Allah yang penuh dengan ujian.
Disitulah kita mencoba berlari untuk menemukan pemecahannya. Sampai keikhlasan
itulah maka Allah akan memberikan balasan yang tak ternilai sebagaimana air
zam-zam.
Nah paling tidak sebelum kelak
kita melaksanakan ibadah haji, kita bisa bersilaturahim sambil belajar untuk
berlari bersama. Maka pantaslah kita mengatakan “Angkatlah aku menjadi pelari !”
Share This Article
0 komentar:
Posting Komentar