
Musim Dingin Malang, Desember 2007, Dzulqaidah 1428H
Pagi hari dengan sinar matahari yang cukup.
Pagi hari dengan sinar matahari yang cukup.
Saat itu kita menyaksikan seorang mahasiswa yang juga Takmir Masjid itu sedang berpapasan dengan beliau yang akan bertemu dr. Tantowi Djauhari.
"Aku mau menghadap dr. Tantowi dulu sebagai penanggung jawab" kata Fariz.
"Yakin ?" tanyaku.
"Insha Allah !" jawab Fariz mantap. Seorang mahasiswa calon dosen menghampiri kami.
"Wah, kamu mau ikut-ikut Halilintar ya ?" Fariz hanya sedikit tertawa. Halilintar adalah buletin harian striping selama acara ISMKI di masa itu.
"Mungkin Fadhol." sahut Fariz.
Saat itu penulis melihat Fariz sedang berbicara dengan dr. Tantowi di ruangan beliau yang transparan berkaca bening.
"Bagaimana ?" kata penulis diluar setelah pertemuan itu.
"Alhamdulillah, berhasil beliau acc, namun ?"
"Namun apa ?"
"Bila penerbitan awal gagal, mungkin tidak akan diteruskan"
"Jangan begitu, kita optimis saja"
"Ya tolong desain ya ?"
"Insha Allah"
''Kenapa lagi ?"
"Penerbitan pertama 150 lembar". kata Fariz, aku mengangguk.
"Mari kita berjihad ... "
"Sinar akan segera terbit di kampus ini"
Edisi Pertama Sinar : 7 Desember 2007 / 27 Dzulqa'idah 1428 H |
Edisi I Jum'at, 7/12/2007/ 27 Dzulqa'idah 1428 H
KONSEP ILMIAH NYERI DALAM AL-QUR'AN
Kemudian alhamdulillah diterbitkan oleh generasi selanjutnya. :) (kuro)
Share This Article
0 komentar:
Posting Komentar