Selasa, 08 Maret 2016

Dr. Citra Wahyudi, Sosok dibalik kemenangan Tim Sepakbola PON Kaltim atas Semen Padang FC

Hari minggu tanggal 6 Maret 2016 alumnikedokteranumm.com bertemu dengan seorang yang ramah dan bersahaja diantara para pemain muda Sepakbola PON Kaltim. Piala Gubernur Kaltim 2016 telah bergulir saat itu Tim PON Kaltim menghadapi tim raksasa Semen Padang FC yang sangat berkelas dikenal baik dari susunan tim pemain maupun kestabilan dari finansialnya. Diatas kertas pemain-pemain Semen Padang FC jauh diatas rata-rata pemain dari PON Kaltim. Diperkuat pemain ISL berpengalaman hingga tiga pemain Asing yang berkemampuan lebih, ditambah pelatih fenomenal yang berpengalaman Bung Nil Maizar. Tapi apa yang terjadi diluar dugaan. Tim PON Kaltim FC yang berseragam hitam mampu unggul tipis 0-1 atas Semen Padang FC. Beberapa kali serangan menakutkan menyentuh tiang gawang dari tim Borneo FC namun semangat mereka mampu mengubah anggapan sinis para penonton.

dr. Citra Wahyudi
Banyak faktor kekalahan Semen Padang FC, antara lain keberuntungan dan semangat muda dari tim PON Kaltim. Anak didik dari Bapak Eddy Simon Badawi ini ternyata berhasil membuat penonton layar kaca terbelalak sejenak melalui gol yang diciptakan Rezam Baskoro pada menit 69. Terlihat beberapa kali tim PON Kaltim kerepotan menghadapi serangan-serangan Kebau Sirah mulai dari tendangan Taffarel yang mampu dihalau kiper muda Yudha. Ternyata anak asuh dari Pak Eddy ini melakukan taktik merapat dan membuat frustasi Semen Padang hingga babak pertama berakhir. Mereka mencuri gol pada menit ke 69 melalui serangan balik, memanfaatkan kesalahan pemain tengah Semen Padang yang terlalu agresif memborbardir gawang Yudha.

Ilustrasi : bola.com
Dibalik tubuh yang sehat dan fisik yang prima tentunya ada seseorang yang turut menjaga aktivitas atlet pemain hingga menjelang pertandingan. Sosok itu tentunya paham stamina rata-rata pemain muda yang masih hijau soal pengalaman karena itulah patut diacungi jempol seluruh pemainnya relatif sehat tanpa cedera serius. Pola makan dan pola tidur menjadi fokus utama para atlet tersebut. Terlihat sederhana namun pelaksanaannya sangat rumit dan memerlukan ketekunan dan kesabaran mengingat kedisiplinan pemain muda masih perlu diingatkan. Sosok yang dimaksud adalah dr. Citra Wahyudi, dokter tim yang berperan aktif menjaga mereka bersama official. Semoga tim sepakbola dI Indonesia tidak melupakan peranan dokter yang strategis karena itu salah satu kunci keberhasilan atlet. Sebagaimana kita tahu, Indonesia tertinggal dalam hal kedokteran olahraga dikarenakan kesempatan dan pengesampingan fokus dari atlet itu sendiri, terutama sepakbola yang secara kasat mata fokus pada anggota gerak yakni kaki dan sendi, padahal seluruh anatomi fisiologis dari tubuh atlet harus diperhatikan, baik pembinaan fisik maupun mental.

Baca Juga :


Share This Article


0 komentar:


Setujukah anda dengan "dokter Layanan Primer"(DLP) ?